MINSK, KOMPAS.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko dalam wawancara pertama sejak dia didemo menegaskan, dia tak akan tunduk pada keinginan pendemo.
Kepada sekelompok wartawan Rusia, termasuk Pemimpin Redaksi Russia Today Margarita Simonyan, Lukashenko menegaskan dia tak berencana mundur.
"Saya tak akan membiarkan apa yang kami bangun bersama rakyat, bersama semua generasi, dihancurkan," ucapnya dikutip The Guardian Selasa (8/9/2020).
Baca juga: Ratusan Demonstran Ditangkap Aparat di Belarus
Meski begitu, Alexander Lukashenko kemudian mengakui bahwa dia sudah terlampau lama bekuasa. Tepatnya 26 tahun atau begitu Belarus mendeklarasikan kemerdekaan.
"Saya sudah duduk di kursi kepresidenan sedikit lebih lama," ujar dia seraya kembali menegaskan dia takkan tunduk pada pendemo.
Dalam wawancara itu, Presiden Belarus berusia 66 tahun tersebut menyatakan oposisi akan menghancurkan negara jika dia sampai mengundurkan diri.
Dia kemudian menekankan bahwa para demonstran ini ditunggangi oleh kekuatan asing yang jelas-jelas sudah menargetkan Rusia.
Lukashenko menerangkan, semua aksi protes yang berlangsung hampir satu bulan ini benar-benar terkonsentrasi dan menyebar dalam skala global.
Dia kemudian melontarkan peringatan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dia sebut sebagai "kakak tertua" mengenai demo di negaranya.
Baca juga: Minggu Kelima Demo Anti-rezim Lukashenko, Massa Bawa Bendera Lama Belarus
"Saya banyak berbicara dengan banyak presiden. Jika Anda berpikir bahwa Rusia yang hebat bisa mengananinya, Anda salah besar," kata dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.