Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Sebar Video yang Memicu Pemenggalan Guru di Perancis, Masjid Ini Minta Maaf

Kompas.com - 21/10/2020, 06:43 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber www.rt.com

PARIS, KOMPAS.com – Sebuah masjid di Perancis menyatakan penyesalannya karena ikut membagikan video yang dianggap telah memicu pemenggalan seorang guru sejarah di Paris.

Guru bernama Samuel Paty tersebut dipenggal pekan lalu setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.

Pelaku merupakan pengungsi dari Chechnya dan berusia 18 tahun. Kepolisian menyatakan pihaknya telah menembak mati pelaku.

Dilansir dari RT, Selasa (20/10/2020), pembunuhan tersebut terjadi di Conflans-Sainte-Honorine, pinggiran Paris.

Baca juga: Sebuah Masjid di Perancis Ditutup Terkait Kasus Kematian Samuel Paty

Paty menjadi sasaran setelah ayah dari salah satu siswa di kelasnya mempublikasikan sebuah video di media sosial.

Video tersebut berisi kecaman karena Paty telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas anaknya.

Video tersebut lantas menyebar di kalangan komunitas Muslim di wilayah tersebut. Akun media sosial masjid setempat, Masjid Agung Pantin, juga turut menyebarkan video tersebut.

Namun, setelah terjadi peristiwa mengerikan yang menimpa Paty, pihak masjid menyadari kekeliruannya.

Baca juga: Kasus Guru Dipenggal karena Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Polisi Perancis Tahan 15 Orang

Pemimpin Masjid Agung Pantin Mohammed Henniche menyatakan telah menyesali keputusan untuk membagikan video tersebut.

Namun, dia tetap berkeras jika video tersebut tidak menyebut identitas guru tersebut dan tidak melakukan ajakan terhadap kekerasan.

“Tidak ada seruan untuk membenci, dan tidak ada seruan untuk melawan guru ini,” kata Henniche kepada Franceinfo.

Masjid tersebut menghapus postingan tersebut setelah terjadi peristiwa pembunuhan terhadap Paty dan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan tersebut.

Baca juga: Ketua Konferensi Imam Perancis Sebut Guru yang Dipenggal adalah Pejuang Kebebasan Berekspresi

Meski berupaya menjauhkan diri dari insiden tersebut, rumah ibadah itu dituduh membantu menghasut pembunuhan.

Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin mengklaim bahwa pemimpinnya telah mempromosikan "pesan yang mengatakan bahwa guru harus diintimidasi".

Darmanin juga menyerukan agar Masjid Agung Pantin ditutup dengan alasan bahwa telah menyebarkan pesan "kebencian."

Darmanin telah berjanji untuk menindak kelompok Muslim "musuh" dan ekstremisme online.

Pria yang membuat video itu kemudian ditangkap bersama beberapa orang lainnya, termasuk kerabat tersangka.

Baca juga: Mendagri Perancis: Sebelum Dipenggal, Orangtua Murid Jelas Luncurkan Fatwa terhadap Samuel Paty

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber www.rt.com
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Kosovo Tuding Serbia Berencana Caplok Wilayah Utaranya

Global
Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Media Asing: Indonesia Bantah Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan Sampai ke Malaysia

Global
Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Berjalan di Eskalator Sekarang Dilarang di Nagoya Jepang

Global
Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Perusahaan Energi Italia Umumkan Temuan Cadangan Gas Besar di Kalimantan Timur

Global
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023

Global
Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Kematian akibat Demam Berdarah di Bangladesh Capai 1.006 Orang, Jadi Wabah Terburuk

Global
Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Dokter di Pakistan Ini Gandeng Montir Motor Lakukan 328 Transplantasi Ginjal Ilegal

Global
Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis

Global
Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Markas Besar Polisi di Ismailia Mesir Kebakaran, 38 Orang Terluka

Global
Hindari 'Government Shutdown', Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Hindari "Government Shutdown", Biden Tanda Tangani UU Jangka Pendek

Global
Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Rangkuman Hari Ke-585 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan AS Tak Pasti | Drone Gempur Perbatasan

Global
Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Udara Singapura Bisa Ikut Memburuk akibat Kebakaran Hutan di Sumatera

Global
AS Hindari 'Government Shutdown', Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

AS Hindari "Government Shutdown", Bantuan ke Ukraina Kini Tak Pasti

Global
Mengenal Apa Itu 'Government Shutdown' dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Mengenal Apa Itu "Government Shutdown" dan Dampaknya di AS bila Terjadi

Global
Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Turkiye Serang Basis Milisi PKK di Irak Usai Bom Bunuh Diri Guncang Ankara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com