PARIS, KOMPAS.com – Sebuah masjid di Perancis menyatakan penyesalannya karena ikut membagikan video yang dianggap telah memicu pemenggalan seorang guru sejarah di Paris.
Guru bernama Samuel Paty tersebut dipenggal pekan lalu setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.
Pelaku merupakan pengungsi dari Chechnya dan berusia 18 tahun. Kepolisian menyatakan pihaknya telah menembak mati pelaku.
Dilansir dari RT, Selasa (20/10/2020), pembunuhan tersebut terjadi di Conflans-Sainte-Honorine, pinggiran Paris.
Baca juga: Sebuah Masjid di Perancis Ditutup Terkait Kasus Kematian Samuel Paty
Paty menjadi sasaran setelah ayah dari salah satu siswa di kelasnya mempublikasikan sebuah video di media sosial.
Video tersebut berisi kecaman karena Paty telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas anaknya.
Video tersebut lantas menyebar di kalangan komunitas Muslim di wilayah tersebut. Akun media sosial masjid setempat, Masjid Agung Pantin, juga turut menyebarkan video tersebut.
Namun, setelah terjadi peristiwa mengerikan yang menimpa Paty, pihak masjid menyadari kekeliruannya.
Baca juga: Kasus Guru Dipenggal karena Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad, Polisi Perancis Tahan 15 Orang
Pemimpin Masjid Agung Pantin Mohammed Henniche menyatakan telah menyesali keputusan untuk membagikan video tersebut.
Namun, dia tetap berkeras jika video tersebut tidak menyebut identitas guru tersebut dan tidak melakukan ajakan terhadap kekerasan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan