Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diancam Sebelum Dipenggal, Ini Detik-detik Penyerangan terhadap Guru di Perancis

Kompas.com - 17/10/2020, 21:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber The Sun,BBC

PARIS, KOMPAS.com - Seorang guru yang dikabarkan tewas dibunuh dengan cara sangat brutal, yakni dipenggal di sebuah jalan di Perancis sebelumnya sempat diancam.

Melansir BBC, guru sejarah dan geografi bernama Samuel Paty (47) dibunuh dengan cara dipenggal pada Jumat (16/10/2020) setelah memperlihatkan kartun kontroversial Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Atas insiden tersebut, polisi menangkap 9 orang termasuk orang tua dari seorang murid di sekolah tempat Paty mengajar. Pembunuhnya disebut oleh kepolisian berusia 18 tahun, seorang pria asal Chechnya.

Pembunuhan itu juga terjadi ketika persidangan kasus serangan militan yang mengatasnamakan Islam pada tahun 2015 terhadap majalah satir Perancis, Charlie Hebdo karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan serangan itu memiliki semua ciri "serangan teroris Islam" dan guru bernama Paty telah dibunuh karena dia "mengajarkan kebebasan berekspresi".

Berbicara di tempat kejadian beberapa jam setelah peristiwa nahas itu terjadi, dia menekankan persatuan nasional. "Mereka tidak akan menang, mereka tidak akan memecah belah kita," kata Macron.

Baca juga: Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Guru di Perancis Dibunuh


Detik-detik serangan terjadi

Serangan itu terjadi sekitar pukul 17:00 waktu setempat di dekat College du Bois d'Aulne, tempat Paty mengajar, di kota Conflans-Sainte-Honorine, sekitar 30 km barat laut pusat kota Paris.

Ketika sedang berjalan, Paty diserang oleh seorang pria yang memegang pisau dapur besar. Pria itu menyerang Paty yang malang dan langsung memenggal kepala guru itu.

Setelah melakukan perbuatan brutalnya, foto guru yang tewas itu beredar di media sosial. Penyelidik masih belum mengetahui apakah itu ulah si pelaku atau kaki tangannya.

Penyerang kemudian lari dari tempat kejadian tetapi dikejar oleh polisi setempat yang telah dipanggil oleh saksi.

Ketika petugas menemukan pelaku dan meneriakinya, pelaku malah mengancam petugas. Petugas polisi pun menembak pria pelaku pembunuhan itu dan dia meninggal tak lama kemudian.

Melansir The Sun, polisi mengatakan bahwa penyerang berusia 18 tahun, bernama Abdoullakh lahir di Moskwa namun berasal dari wilayah selatan Chechnya yang mayoritas beragama Islam.

Di Perancis, pria itu tinggal di Normandy. Kakek dan saudara laki-lakinya juga ikut ditangkap polisi.

Atas insiden nahas itu, semua guru di Perancis mengemukakan ketakutan mereka. Karena takut dengan pembunuhan seperti itu.

Nilai-nilai nasional di Perancis seperti kebebasan, kesetaraan, persaudaraan dipandang sebagai tugas inti sistem pendidikan yang harus dilanjutkan.

Baca juga: Guru Dipenggal karena Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Ini Kata Presiden Perancis

Halaman:

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com