Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Diancam Keras AS, Jika Terkonfirmasi Uji Coba Rudal S-400 Buatan Rusia

Kompas.com - 17/10/2020, 12:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah rudal ditembakkan ke langit pada Jumat (16/10/2020) di pantai Laut Hitam Turki, yang mana militer memperkirakan itu adalah uji coba sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.

Uji coba peluncuran rudal itu telah direkam dalam video yang diambil di kota pesisir Sinop, menunjukkan kolom asap sempit meluncur tinggi ke langit biru.

Aktivitas itu, seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (17/10/2020), menarik perhatian AS dan langsung memberikan pertingatan kepada Turki.

Dalam beberapa hari terakhir, Turki telah mengeluarkan pemberitahuan yang membatasi ruang udara dan perairan di lepas pantai untuk memungkinkan melakukan uji coba tembakan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan Turki telah menguji sistem S-400 pada Jumat, tetapi tidak memberikan rincian.

Baca juga: Serangan Rudal Armenia Bergeser ke Tengah Azerbaijan, 2 Kota Meledak

Tes S-400, jika diverifikasi, dapat memicu ketegangan antara Turki dan Amerika Serikat, yang secara tajam menentang pembelian senjata oleh Ankara dari Moskwa dengan alasan mereka membahayakan sistem pertahanan NATO bersama.

Juru bicara Departemen Luar Negeri, Morgan Ortagus mengatakan Amerika Serikat telah menyatakan kepada tingkat paling senior pemerintah Turki, bahwa akuisisi sistem militer Rusia seperti S-400 tidak dapat diterima.

Dia juga mengatakan bahwa Washington telah menjelaskan dengan jelas kepada Turki harapannya bahwa sistem tersebut tidak boleh dioperasionalkan.

"Jika dikonfirmasi (uji coba itu), kami akan mengutuk dalam tindakan terkuat terkait peluncuran rudal uji coba S-400, sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan tanggung jawab Turki sebagai Sekutu NATO dan mitra strategis Amerika Serikat," ujar Ortagus.

Baca juga: Armenia Luncurkan Rudal ke Kota Ganja di Azerbaijan, 6 Warga Sipil Tewas

Pentagon, secara terpisah, mengatakan bahwa S-400 tidak boleh diaktifkan.

"Turki telah ditangguhkan dari program F-35 dan S-400 yang berkelanjutan menjadi penghalang untuk kemajuan (pengembangan rudal) di tempat lain dalam hubungan bilateral," kata juru bicara Pentagon.

Kementerian pertahanan Turki mengatakan tidak akan menyangkal atau mengkonfirmasi uji coba rudal.

Washington bereaksi tahun lalu dengan menangguhkan Turki dari program jet F-35 dan mengancam akan menjatuhkan sanksi.

Baca juga: Pastor Sekaligus Aktivis Anti-Rudal Ini Bobol Pangkalan Militer AL AS, Dipenjara 2,9 Tahun

Analis pertahanan Turan Oguz mengatakan penilaian awal terhadap warna, intensitas, sudut dan rute asap dalam video tersebut bertepatan dengan rudal S-400. Sudut kolom mengarah target "tidak boleh terlalu tinggi," tambahnya.

Pada 2019, militer melakukan tes radar pertahanan permukaan ke udara, yang merupakan salah satu yang paling canggih di dunia dan dapat menemukan serta melacak pesawat yang masuk pada jarak menengah dan jauh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com