Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keponakan Trump Ungkap Betapa Egois dan Sembrono Pamannya soal Covid-19

Kompas.com - 15/10/2020, 13:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON, KOMPAS.com - Keponakan Donald Trump, Mary L Trump, mengeklaim komentar pamannya bahwa Covid-19 "bukan masalah besar" menunjukkan "betapa egois dan sembrononya dia".

Donald Trump telah mengatakan kepada rakyat Amerika setelah pulih dari Covid-19 agar tidak takut dengan virus corona karena dia "tidak dapat dikaitkan dengan hal-hal negatif".

Selain itu, calon presiden petahana itu "tidak dapat mengakui bahwa dia salah," kata Mary seperti yang dilansir dari Sky News pada Selasa (13/10/2020).

Dia mengatakan bahwa Trump "tidak mampu mengakui keparahan" virus corona, dan dengan kembali berkampanye pada pekan ini, dia membahayakan nyawa semua orang yang bekerja dengannya, baik dalam Dinas Rahasia maupun keluarganya sendiri.

Mary mengatakan kepada Sky News, "Saya pikir perilakunya dan komentarnya menunjukkan sifat esensial pria ini."

Baca juga: Putus Asa Jika Trump Kembali Jadi Presiden, Palestina: Tuhan Tolong Kami

"Dia adalah orang lemah yang merasa perlu untuk menggambarkan dirinya sebagai yang kuat. Dia rela mengorbankan siapa pun untuk upaya itu," kata perempuan 55 tahun itu.

"Dengan mengatakan hal-hal yang telah dia katakan, dia telah membahayakan jutaan orang Amerika lainnya," imbuhnya.

Mary adalah seorang psikolog klinis terlatih, seorang pendukung Demokrat dan putri dari kakak laki-laki Presiden AS, almarhum Fred Trump Jr.

Pada Juli, dia menerbitkan buku berjudul Too Much And Never Enough: How My Family Created The World's Most Dangerous Man.

Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, dia membahas seruan Trump kepada orang Amerika untuk "keluar rumah" dan tidak perlu takut virus corona, setelah dia dikatakan sembuh dari virus corona.

Baca juga: Berpuasa dan Doakan Trump Sembuh dari Covid-19, Pria Ini Meninggal

Presiden AS itu telah mengeklaim dia mungkin "kebal" dari Covid-19 dan baru-baru ini membandingkannya dengan flu di Twitter.

Hal itu mendorong situs media sosial tersebut untuk menandai komentarnya sebagai larangan karena "menyebarkan informasi yang menyesatkan dan berpotensi berbahaya".

Keponakannya meyakini pamannya itu "hampir pasti masih menular", meskipun dokternya, Dr Sean Conley, mengatakan pada Senin bahwa dia tidak lagi menjadi "risiko penularan ke orang lain".

Dia berkata, "Dia terus berkeliling dengan masker. Itu hanya komentar lain tentang betapa tidak layaknya dia, betapa egois, dan betapa sembrono dia."

Setelah beberapa dari timnya dinyatakan positif Covid-19, dia menambahkan, "Dia membahayakan nyawa Dinas Rahasia, semua orang yang bekerja di Gedung Putih dan orang-orang yang dekat dengannya, seperti anggota keluarganya."

Baca juga: Twitter Tangguhkan Akun Palsu Kulit Hitam Pendukung Trump

Dalam bukunya, yang dia klaim dia tulis "sebagai warga negara Amerika daripada keponakannya", dia mengklaim presiden AS memiliki daftar panjang gangguan psikologis yang berasal dari masa kecilnya.

Menggambarkan pengalamannya tumbuh bersama ayahnya, Fred Trump Sr. "Dia harus menjadi pria yang tangguh," kata Mary.

"Dan seperti yang kita lihat, itu menciptakan seseorang yang memiliki perilaku kepribadian yang parah dan karakter yang memalukan," ucapnya.

Dia menambahkan, "Terlepas dari kenyataan bahwa tingkat infeksi (virus corona) melonjak, dan di negara bagian kita sedang terbakar. Dia terus memberi tahu orang-orang bahwa itu terkendali, dan itu akan hilang."

Baca juga: Obat Covid-19 untuk Presiden Donald Trump Berbasis Jaringan Sel Janin Manusia

Virus corona telah menewaskan hampir 215.000 orang di AS, di mana ada 7,7 juta kasus yang dikonfirmasi terinfeksi, yang lebih banyak daripada di tempat lain di dunia.

Kampanye Trump menegaskan bahwa ia dapat memenangi pemilihan presiden lagi, dengan mengatakan bahwa kembali berkampanye di jalan akan meningkatkan basisnya.

Sementara itu, ia mengeklaim bahwa pemungutan suara publik telah mengurangi jumlah pendukung mereka.

Presiden mengatakan, AS sedang "menuju ekonomi terbesar sepanjang masa" dan bahwa "3 November akan menjadi hari yang luar biasa bagi Amerika".

Baca juga: Kampanye Pertama Setelah Positif Covid-19, Trump: Saya Sangat Kuat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com