Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu Usai Positif Covid-19, Trump Tak Minum Obat Lagi

Kompas.com - 10/10/2020, 11:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, dia sudah "bebas pengobatan" dan mengungkapkan lebih banyak detail perjuangannya melawan Covid-19 dalam wawancara televisi yang disiarkan Jumat (9/10/2020).

Trump berkata dia tak lagi minum obat, seminggu setelah dirawat di rumah sakit karena dinyatakan positif virus corona.

Wawancara dengan Trump disiarkan di progam Tucker Carlson Tonight-nya Fox News, yang oleh Gedung Putih digambarkan sebagai "evaluasi medis" on air.

Baca juga: Jika Kembali Berkampanye Hari Ini, Apakah Trump Berpotensi Tulari yang Lain?

Wawancara dilakukan dari jarak jauh oleh dokter kontributor Fox, Marc Siegel.

"Saat ini saya bebas obat, tidak minum obat apa pun, mungkin sejak delapan jam yang lalu," kata Trump kepada Siegel dikutip Kompas.com dari AFP.

Akan tetapi tidak diketahui kapan wawancara itu dilakukan, karena siaran dilakukan dari rekaman kru kamera Gedung Putih.

Baca juga: Apakah Trump Siap Berkampanye Lagi? Ini Kata Dokter...

Para dokternya Trump sebelumnya mengatakan, mereka memberinya campuran obat-obatan terapeutik termasuk steroid dexamthasone yang biasanya untuk kasus Covid-19 parah.

Di program tv itu Trump juga berkata dia sudah dites virus corona lagi.

"Saya sudah dites ulang dan saya bahkan belum menemukan angka atau apa pun, tetapi saya sudah dites ulang, dan saya tahu saya berada di skala terbawah atau bebas," katanya.

Baca juga: Kerap Diserang Trump soal Lockdown Covid-19, Gubernur Michigan Jadi Target Penculikan Sayap Kanan

Presiden ke-45 AS itu berujar, dia tidak tahu kapan tes berikutnya akan dilakukan, lalu menambahkan "mungkin besok (10/10/2020)... mereka menguji setiap beberapa hari."

Trump berkata bahwa virus corona membuatnya tak berenergi, dan dia "merasa tidak terlalu vital".

Suami Melania tersebut juga menyampaikan, dirinya "tidak ada masalah dengan pernapasan".

Dokter-dokternya mengatakan dia diberi oksigen tambahan setidaknya dua kali, dan presiden kemudia berucap bahwa tes paru-paru menunjukkan "penyumbatan di sana".

Trump juga berkata dia tidak tahu di mana dia tertular virus. "Ini sangat menular. Itu satu hal yang Anda pelajari. Ini adalah penyakit menular," ungkapnya.

Baca juga: Mikrofon Bisa Dimatikan Moderator, Trump Tolak Debat Capres Virtual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com