Ia menjelaskan kemudian, misalnya persoalan fungsi masker, social distancing, karantina, dan isolasi. Itu bukan opini.
Baca juga: Trump Sebut Dirinya Sakit Covid-19 adalah Berkat Tuhan Yang Kuasa
"Memutuskan untuk tidak melakukannya mungkin merupakan keputusan politik, tetapi mencoba menunjukkan bahwa fungsi itu tidak nyata adalah khayalan dan berbahaya," katanya.
"Kami tidak memiliki pemimpin yang tepat untuk epidemi ini. Saya pikir kami membutuhkan kepemimpinan yang lebih baik," ujarnya.
New England Journal of Medicine bukan satu-satunya publikasi medis atau ilmiah yang mengambil sikap politik di tengah pandemi dan menjelang pemilihan presiden AS 2020 November ini.
Pada September, majalah Scientific American mengumumkan bahwa mereka mendukung mantan wakil presiden dan kandidat presiden Demokrat Joe Biden, dibanding Presiden Trump, yang telah mengabaikan sains.
Pengumuman itu menandai publikasi pertama majalah Scientific American tentang calon presiden dalam 175 tahun sejarahnya.
Baca juga: Trump Bebas Gejala Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.