SALT LAKE CITY, KOMPAS.com – Calon wakil presiden (cawapres) petahana dari Partai Republik Mike Pence tidak sepakat jika krisis iklim adalah ancaman yang benar-benar nyata.
Debat cawapres AS digelar di University of Utah di Salt Lake City, Utah, AS pada Rabu (7/10/2020). Debat tersebut dimoderatori oleh jurnalis USA Today, Susan Page.
Ketidaksepakatan tersebut terlihat Pence ketika cawapres dari Partai Demokrat Kamala Harris membahas hal itu dalam debat cawapres AS.
Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris: Tidak Ada Keadilan untuk Breonna Taylor
Pence lantas mengalihkan debat dengan membahas kebijakan pajak daripada berbicara mengenai perubahan iklim.
Dilansir dari CNN, Pence telah lama menyangkal perubahan iklim. Dia bahkan sempat menulis opini bahwa pemanasan global adalah “mitos”.
Dia juga mengkritik calon presiden (capres) AS dari Partai Demokrat Joe Biden dan Harris karena mengaitkan badai dan kebakaran hutan dengan perubahan iklim.
Baca juga: Diinterupsi Saat Debat, Kamala Harris: Tuan Wakil Presiden, Saya Sedang Bicara
"Tidak ada badai lagi hari ini dibandingkan 100 tahun yang lalu. Tetapi banyak aktivis iklim menggunakan badai dan kebakaran untuk mencoba dan menjual Green New Deal," kata Pence.
Sementara itu, Harris mengatakan Biden tidak mendukung Green New Deal yang progresif.
Namun, Harris menyatakan Biden akan menggunakan paket stimulus yang diusulkannya, yang akan memompa ratusan miliar dollar AS untuk pekerjaan energi bersih.
Baca juga: Pence Serang Harris dalam Debat Cawapres: Setop Politisasi Kematian Rakyat AS
"Mari kita bicara tentang siapa yang siap memimpin negara kita selama empat tahun ke depan tentang apa yang merupakan ancaman nyata bagi kita sebagai manusia,” kata Harris.
Dia menambahkan Biden akan berinvestasi dalam energi terbarukan yang akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.
Duet pasangan capres dan cawapres dari Partai Demokrat tersebut menargetkan AS dapat mencapai nol emisi pada 2050.
Baca juga: Debat Cawapres AS, Kamala Harris Tak Akan Gunakan Vaksin Corona dari Trump
Harris menambahkan Biden akan kembali mengikuti kesepakatan Paris yang ditinggalkan oleh Trump.
Baik Harris dan Biden mendukung masuknya kembali kesepakatan Paris, mengakhiri ekstraksi bahan bakar fosil di lahan publik, dan membebani pajak pada emisi karbon sebagai bagian dari visi kebijakan yang lebih luas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.