Paus Fransiskus sekali lagi menolak teori ekonomi “menetes ke bawah” seperti yang dia lakukan dalam pernyataan misi besar pertama kepausannya, Evangelii Gaudium 2013, (The Joy of the Gospel), dengan mengatakan bahwa teori itu tidak mencapai apa yang diklaimnya.
Banyak surat ensiklik baru mengulangi khotbah terkenal Fransiskus sebelumnya tentang perlunya menyambut dan menghargai migran dan penolakannya terhadap kebijakan nasionalis dan isolasionis dari banyak pemimpin politik saat ini.
Diabadikan dalam ensiklik sebelumnya, penolakan dia terhadap perlombaan senjata nuklir dan hukuman mati, yang katanya "tidak dapat diterima" dalam semua kasus.
"Semua orang Kristen dan orang yang berkehendak baik hari ini dipanggil untuk bekerja tidak hanya untuk menghapus hukuman mati, legal atau ilegal, dalam segala bentuknya," katanya.
Seruan Paus Fransiskus untuk "persaudaraan manusia" yang lebih besar, terutama untuk mempromosikan perdamaian, berasal dari seruan bersama tahun 2019 dengan imam besar Al-Azhar Mesir, Ulama Islam Sunni yang dihormati selama 1.000 tahun.
Baca juga: Botol Berisi Darah Paus Yohanes Paulus II di Gereja telah Dicuri
Dokumen "Persaudaraan Manusia" mereka menjalin hubungan antara Katolik dan Muslim sebagai saudara, dengan misi bersama untuk mempromosikan perdamaian.
Fakta bahwa dia sekarang telah mengintegrasikan dokumen Katolik-Muslim ke dalam surat ensiklik adalah penting, mengingat kritikus konservatif Fransiskus telah mengecam dokumen "Persaudaraan Manusia" sebagai sesuatu yang bid'ah (menyimpang), mengingat dokumen itu menyatakan bahwa Tuhan menghendaki "pluralisme dan keanekaragaman agama."
Surat ensiklik Vatikan adalah bentuk pengajaran kepausan yang paling otoritatif dan secara tradisional judulnya diambil dari dua kata pertama dokumen itu.
Dalam hal ini, "Fratelli Tutti" adalah kutipan dari "Admonitions," pedoman yang ditulis oleh Santo Fransiskus pada abad ke-13.
Baca juga: Paus Fransiskus: Bergibah Lebih Buruk daripada Wabah Virus Corona
Judul ensiklik tersebut telah memicu kontroversi di dunia berbahasa Inggris, dengan para kritikus mencatat bahwa terjemahan langsung dari kata "fratelli" (saudara laki-laki) tidak termasuk wanita. Sementara menurut Vatikan, bentuk jamak dari kata "fratelli" bersifat inklusif gender.
Keputusan Paus Fransiskus untuk menandatangani dokumen tersebut di Assisi, tempat dia melakukan perjalanan pada hari Sabtu (3/10/2020), dan merilisnya pada hari santo itu merupakan bukti lebih lanjut dari pengaruh luar biasa yang dimiliki Santo Fransiskus pada kepausan Yesuit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.