Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter yang Rawat Presiden Trump Kerap Hindari Pertanyaan Rinci, Ada Apa?

Kompas.com - 04/10/2020, 09:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BETHESDA, KOMPAS.com - Pengarahan pada hari Sabtu kemarin (3/10/2020) oleh Komandan Angkatan Laut Dr Sean Conley yang merawat presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dokter lainnya menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Dr Conley berulang kali menolak untuk mengatakan apakah presiden pernah diberikan oksigen tambahan, meskipun berulang kali ditanya, dan menolak untuk membagikan informasi penting rinci termasuk seberapa tinggi demam yang dialami Trump sebelum kembali normal.

Conley juga mengungkapkan bahwa Trump mulai menunjukkan "indikasi klinis" Covid-19 pada Kamis sore, lebih awal dari yang diketahui sebelumnya, meski kemudian diklarifikasi oleh pihak Gedung Putih.

Sesuatu yang cukup menimbulkan pertanyaan, mengapa?

Baca juga: Gedung Putih Klarifikasi Kapan Persisnya Presiden Trump Terinfeksi Covid-19

Conley menghabiskan banyak waktu untuk menghindari pertanyaan wartawan, karena dia ditekan untuk memberi kabar lebih rinci soal Trump.

“Di hari Kamis tidak ada oksigen. Tidak ada saat ini. Dan kemarin bersama tim, saat kami semua di sini, dia tidak menggunakan oksigen,” kata Conley singkat.

Namun, menurut seseorang yang mengetahui kondisi Trump, Trump diberikan oksigen di Gedung Putih pada Jumat pagi, jauh sebelum dia diangkut ke rumah sakit militer dengan helikopter malam itu.

Orang tersebut tidak berwenang untuk berbicara di depan umum dan berbicara kepada Associated Press (AP) secara anonim.

Baca juga: Kapan Persisnya Trump Terkena Covid-19 Jadi Pertanyaan

Conley mengatakan bahwa gejala Trump, termasuk batuk ringan, hidung tersumbat dan kelelahan "sekarang sudah sembuh dan membaik," dan mengatakan presiden telah bebas demam selama 24 jam.

Tetapi Trump juga mengonsumsi aspirin, yang menurunkan suhu tubuh dan dapat menutupi atau mengurangi gejala itu.

"Dia dalam semangat yang sangat baik," kata dokter lain, Sean Dooley, yang mengatakan fungsi jantung, ginjal, dan hati Trump normal dan dia tidak mengalami kesulitan bernapas atau berjalan-jalan.

Baca juga: Dari RS Militer, Trump Kabarkan Kondisinya: Saya Merasa Sehat

Pasca Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan positif terinfeksi virus corona, kepala staf rumah sakit tempat Trump dirawat mengatakan 2 hari setelahnya adalah 'masa kritis' yang akan dihadapi sang presiden.

Pernyataan itu bertolak belakang dengan pernyataan Trump yang mengatakan bahwa dia merasa baik-baik saja.

Sebelum masuk rumah sakit, Trump juga dikabarkan menerima suplai oksigen tambahan di Gedung Putih, meski itu tidak diiyakan oleh dokter yang merawatnya, Dr Sean Conley.

Trump sendiri memberikan pernyataan pada Sabtu malam (3/10/2020) dalam sebuah video dari Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed, dengan mengatakan dia mulai merasa lebih baik dan berharap untuk "segera kembali."

Baca juga: Naik Helikopter, Trump Dibawa ke RS Militer Usai Dinyatakan Positif Covid-19

Perubahan, dan terkadang pernyataan-pernyataan kontradiktif menciptakan krisis kredibilitas untuk Gedung Putih di saat yang genting, dengan kesehatan presiden dan kepemimpinan bangsa yang dipertaruhkan.

Dengan Trump diperkirakan akan tetap dirawat di rumah sakit beberapa hari lagi dan pemilihan presiden semakin dekat, kondisinya diawasi dengan cemas oleh rakyat Amerika.

Selain itu, kesehatan presiden mewakili masalah keamanan nasional yang sangat penting, tak hanya untuk fungsi pemerintah AS tetapi juga untuk negara-negara di seluruh dunia, negara sahabat dan musuh-musuhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com