Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpati dan Cemooh, Reaksi Dunia untuk Trump yang Positif Covid-19

Kompas.com - 02/10/2020, 17:42 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sejak diumumkan pada Jumat (2/10/2020) bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan ibu negara Melania Trump positif Covid-19, reaksi dari berbagai belahan dunia beragam.

Hasil positif Covid-19 yang dialami pemimpin ekonomi terbesar dunia itu menambah lebih banyak ketidakpastian pada kekhawatiran investor termasuk yang paling menonjol, bagaimana infeksi itu dapat memengaruhi pemilihan 3 November antara Trump, seorang Republikan dengan Joe Biden dari Demokrat.

Saham berjangka AS dan saham Asia turun setelah berita positif Covid-19 Trump tersebut mencuat. Kontrak masa depan untuk industri S&P 500 dan Dow kehilangan 1,9 persen. Harga minyak juga tergelincir begitu pun harga saham di Jepang dan Australia, anjlok.

Baca juga: Donald Trump Positif Covid-19, Imbal hasil Obligasi AS Turun

Selain mendapat simpati dan doa dari beberapa pemimpin negara seperti Boris Johnson, Narendra Modi, dan Benjamin Netanyahu, Trump juga mendapat cemooh dan sindiran.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike misalnya, berbicara melalui konferensi pers, tidak menyebut keengganan Trump memakai masker ketika ditanya tentang infeksi yang diderita presiden AS itu, namun dia malah mengatakan bahwa kabar positif Covid-nya Trump, "mengingatkan saya tentang bagaimana masker dipakai hampir seluruh orang di Jepang."

Media besar di seluruh dunia juga mengabarkan tentang positif Covid-nya presiden AS. Media besar resmi China Xinhua misalnya juga mengumumkan berita serupa, termasuk Seoul, Tokyo, Taipei, dan Dubai.

Baca juga: Sejumlah Doa Pejabat Negara untuk Trump dan Istri agar Cepat Pulih dari Covid-19

Namun, belum ada respons dari China tentang  kabar tersebut setelah China merayakan hari libur nasional selama 8 hari.

Kabar positif corona yang dialami Trump dan istrinya paling dicari di media sosial China, Weibo. Banyak dari komentar di media sosial itu mencaci dan mengkritik sang presiden.

Salah satunya mengatakan, "Trump akhirnya memiliki sesuatu yang 'positif'".

Pemerintah China marah pada sikap Trump yang kerap menyalahkan China atas kemunculan Covid-19.

Baca juga: Donald Trump Positif Covid-19, Ini 10 Klaim Bohongnya tentang Virus Corona

Hu Xijin, seorang editor media Global Times milik pemerintah China secara terbuka menulis di Twitter-nya dalam bahasa Inggris bahwa "Presiden Trump dan ibu negara telah membayar harga untuk pertaruhannya karena meremehkan Covid-19."

Sementara itu, beberapa outlet media berita Arab pada hari Jumat ini juga terus menyiarkan berita tentang Trump dan istrinya setelah pengumuman positif infeksi virus.

Al-Arabiya, saluran satelit milik Saudi yang berbasis di Dubai, mengambil cuplikan panjang dari Gedung Putih.

Baca juga: Para Dokter Berspekulasi Trump Berisiko Alami Komplikasi Covid-19

 

Saluran Al Jazeera milik negara Qatar membawa empat komentator untuk membahas "keadaan ketidakpastian yang berlaku" di Amerika Serikat, mempertanyakan apakah Trump dapat secara efektif mengarahkan kampanye pemilihan ulang dan menjalankan negara dari posisinya yang sedang diisolasi.

Televisi pemerintah Iran mengumumkan bahwa Trump terkena virus, pembawa beritanya menyampaikan dengan citra yang tidak menyenangkan tentang sosok presiden AS.

Hal itu dikarenakan hubungan AS-Iran telah memburuk sejak Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi yang menghancurkan negara itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com