Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Luar Dugaan, Angka Kematian Akibat Covid-19 di Benua Afrika Lebih Rendah dari Lainnya

Kompas.com - 01/10/2020, 19:56 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

JOHANNESBURGM, KOMPAS.com - Saat dunia menandai 1 juta kematian akibat Covid-19, Afrika jauh lebih baik dari yang diperkirakan, dengan persentase kematian yang lebih rendah daripada benua lain.

Sistem kesehatan masyarakat Afrika yang terlalu terbebani, kurangnya fasilitas pengujian, dan permukiman kumuh yang penuh sesak membuat para ahli memperkirakan bencana akan melanda benua itu ketika pandemi Covid-19 merebak di sana pada Februari.

Kasus baru virus corona telah mendatangkan malapetaka di negara-negara Asia dan Eropa yang kaya, dan PBB mengatakan pada April bahwa, bahkan dengan penerapan social distancing, virus corona tetap dapat membunuh 300.000 orang Afrika tahun ini.

Pada Mei Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa 190.000 orang di benua itu bisa mati, jika tindakan penanggulangan pandemi virus corona gagal.

Sampai pada dunia menandai 1 juta kematian akibat Covid-19, angka kematian di Afrika jauh lebih rendah dari yang diperkirakan dan dibandingkan dengan benua lainnya.

Baca juga: Sebut Virus Corona Hoaks, Politikus Ini Meninggal karena Covid-19

Jumlah kasus kematian di benua itu mencapai 2,4 persen, dengan sekitar 35.000 kematian di antara lebih dari 1,4 juta orang yang dilaporkan terinfeksi Covid-19, menurut data Reuters pada Senin malam.

Sedangkan angka kematian, di Amerika Utara, mencapai 2,9 persen dan di Eropa 4,5 persen.

Negara-negara yang terpukul paling parah seperti Italia dan Inggris mencatat jumlah kematian masing-masing 11,6 persen dan 9 persen.

Selisih jauh dibandingkan dengan 1,6 persen untuk Ethiopia, 1,9 persen untuk Nigeria dan 2,4 persen untuk Afrika Selatan, negara yang paling parah terkena dampak di benua itu.

Baca juga: Anjing Pendeteksi Virus Corona di Bandara Finlandia, Bagaimana Cara Kerjanya?

Rumah sakit di banyak negara Afrika mengatakan tingkat pasien masuk karena Covid-19 menurun, seperti yang dilansir dari Reuters pada Selasa (29/9/2020). 

“Berdasarkan apa yang telah kita lihat sejauh ini, kecil kemungkinannya kita akan melihat apa pun pada skala yang kita lihat di Eropa, baik dalam hal infeksi dan kematian,” kata Rashida Ferrand, profesor dari London School of Hygiene and Tropical Medicine yang bekerja di Kelompok Rumah Sakit Parirenyatwa di ibu kota Zimbabwe, Harare.

Para ahli mengatakan bahwa beberapa kematian akibat Covid-19 di Afrika mungkin terlewatkan.

Tingkat pengujian virus corona di benua Afrika dengan penduduk sekitar 1,3 miliar orang termasuk yang terendah di dunia, dan banyak kematian dari semua jenis tidak tercatat.

Baca juga: Tak Percaya Trump, New York Akan Uji Sendiri Vaksin Corona

Afrika Selatan mengalami sekitar 17.000 kematian tambahan akibat penyebab alami antara awal Mei dan pertengahan Juli, 59 persen lebih banyak dari yang biasanya diperkirakan, menurut laporan Juli dari Dewan Riset Medis Afrika Selatan.

Itu menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 bisa secara signifikan lebih tinggi daripada angka resmi, saat ini lebih dari 16.000, kata para peneliti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com