Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Sebut "Insya Allah" Saat Tanggapi Masalah Pajak Trump dalam Debat Capres AS Pertama

Kompas.com - 01/10/2020, 18:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Selama debat pemilihan presiden (Pilpres) AS 2020 yang pertama, pada Selasa (29/9/2020), calon presiden (Capres) Joe Biden menggunakan frasa dari ucapan harian orang Muslim, yaitu "Insya Allah".

Dalam perdebatan yang berlangsung kacau, Capres petahanan dari Partai Republik mendapatkan tekanan dari Biden, tentang kapan dia pengembalian pajaknya ke publik.

Seperti yang dilansir dari CNN pada Rabu (30/9/2020), Biden berkata, "Kapan? Insya Allah?"

Kata "Insya Allah" yang telah menjadi kata sehari-hari orang Muslim, memiliki fungsi sebagai respons yang tanpa komitmen terhadap sebuah pernyataan.

Baca juga: Komentari Debat Capres AS, Biden: Trump Aib Nasional

Secara harfiah, istilah "Insya Allah" terdiri dari 3 kata Arab (In sya 'Allah) yang diterjemahkan menjadi "jika Tuhan menghendakinya".

Secara spiritual, frasa itu melambangkan ketundukan pada kehendak Tuhan.

Frasa Arab mungkin bisa dilihat sebagai padanan untuk pepatah Yiddish, "Manusia berencana, dan Tuhan tertawa."

Dalam kehidupan sehari-hari, frasa itu biasa digunakan orang tua dalam menjawab pertanyaan anak-anaknya dengan "Insya Allah," yang artinya, itu menandakan janji yang tidak terpenuhi, sementara ketepatan waktu tidak dapat dipastikan yang dikaitkan dengan "waktu inshallah."

Baca juga: Dikritik Biden Soal Deforestasi Hutan Amazon, Jair Bolsonaro: Ancaman Pengecut

"Ya, Joe Biden mengatakan 'Insya Allah' selama debat #Debates2020," kata komentator politik Wajahat Ali dalam Twitternya.

"Ini secara harfiah berarti 'Insya Allah', tetapi sering kali digunakan untuk berarti, 'Ya, tidak akan pernah terjadi'," katanya.

Ia memberikan contoh. "Istri saya: Apakah kamu akhirnya akan mengambil kaus kakimu? Saya: Insya Allah."

Kemudian, Ali menambahkan, "Tidak, mengatakan Inshallah tidak membuat Anda menjadi Muslim."

Baca juga: Momen Menarik Trump dan Biden Bersilat Lidah dalam Debat Pertama Pilpres AS 2020

Ketika Biden menyeru kepada Trump soal pembayaran pajak, tapi karena alasan waktu pembayaran pajaknya tidak jelas, padahal telah lama dijanjikan, "Insya Allah" tampaknya menjadi pilihan frasa yang dipikir tepat untuk menggambarkan situasi.

Trump tidak pernah merilis pengembalian pajaknya ke publik, sesuatu yang tidak sejalan dengan kandidat presiden dan petahana dari Partai Republik dan Demokrat sebelumnya.

Pada awal pekan ini, The New York Times melaporkan bahwa Trump tidak membayar pajak penghasilan federal dalam 10-15 tahun mulai 2000, karena dia melaporkan kehilangan jauh lebih banyak daripada yang dia hasilkan, mengutip lebih dari 2 dekade informasi pajak yang diperoleh surat kabar tersebut.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com