Banyak yang melihat penggunaan frasa Arab yang dipakai Biden sebagai pembelaan atas pengalaman mereka sendiri dalam penggunaan frasa tersebut.
Baca juga: Cek Fakta: Trump Belokkan Pernyataan Biden Soal Lockdown Seluruh AS yang akan Tampar Ekonomi
Sementara yang lainnya, melihat itu sebagai penghinaan dan menggambarkan stereotip budaya tentang dunia Muslim dan Arab.
Bagi banyak orang di dunia Muslim dan Arab, frasa tersebut mempertahankan tujuan spiritual aslinya. Jauh dari memberikan izin untuk perilaku yang berubah-ubah, "Insya Allah" merupakan pelepasan kendali atas yang tak terkendali.
Dalam pandangan mereka, frasa tersebut adalah pengakuan bahwa sementara seseorang akan mencoba untuk memenuhi tujuan mereka, mungkin ada keadaan seperti Tuhan yang mungkin mencegah. Bagi banyak orang, mengucapkan frasa tersebut merupakan latihan kerendahan hati.
"Sangat mengecewakan bahwa hal terbaik dari kampanye Biden yang tampaknya dapat ditawarkan kepada Muslim Amerika di tengah peningkatan kekerasan Islamofobia, penggunaan 'Insya Allah' telah diterapkan secara tidak tepat dalam debat," kata aktivis politik Meriam Masmoudi dalam Twitternya.
Baca juga: Debat Pilpres AS Panas dan Kacau! Trump Kerahkan Strategi Interupsi dan Bully untuk Cegat Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.