Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Menarik Trump dan Biden Bersilat Lidah dalam Debat Pertama Pilpres AS 2020

Kompas.com - 30/09/2020, 16:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

Menyeret nama anak

Dalam debat pertama Pilpres AS 2020 banyak yang telah dikatakan dan ditulis soal urusan bisnis putra Biden, Hunter, di Ukraina dan Cina.

Trump telah berulang kali mencoba mencitrakan masalah yang menunjukkan kesalahan mantan wakil presiden berusia 77 tahun itu.

"Makan itu China, Joe. Tidak heran, putramu masuk, dan dia mengeluarkan miliaran dollar," kata Trump.

Biden membalikkan keadaan, mengatakan dia bisa "berbicara sepanjang malam" tentang keluarga dan "etika" Trump.

Putri Trump, Ivanka, bekerja sebagai penasihat senior ayahnya, dan suaminya Jared Kushner adalah pembantu Gedung Putih terkenal.

"Keluarga saya kehilangan banyak uang karena turun dan membantu pemerintah," kata Trump.

Kemudian dalam debat tersebut, Trump kembali berbicara tentang Hunter Biden, menuduh dia telah "diberhentikan dengan tidak hormat" dari militer karena penggunaan narkoba.

Biden meledak, berkata, "Anakku, seperti banyak orang yang kamu kenal di rumah, memiliki masalah narkoba. Dia menyusulnya. Dia memperbaikinya."

Kemudian, Biden menyebut putranya, Beau, yang meninggal karena kanker otak pada 2015, sebagai cara untuk menyerang Trump yang dilaporkan pernah menyebut militer sebagai "pecundang" dan "penipu".

"Dia bukan pecundang. Dia seorang patriot," kata Biden.

Baca juga: Debat Pilpres AS Panas dan Kacau! Trump Kerahkan Strategi Interupsi dan Bully untuk Cegat Biden

Supremasi kulit putih

Wallace meminta kedua kandidat untuk mengomentari ketegangan ras yang telah mengguncang Amerika dalam beberapa bulan terakhir, menyusul serangkaian kematian orang Afrika-Amerika di tangan polisi.

Ketika moderator bertanya kepada Trump apakah dia akan mengutuk "supremasi kulit putih" dan meminta mereka untuk mundur, Trump mengatakan dia "bersedia melakukan itu."

Namun, dia menambahkan, "Proud Boys, mundur dan bersiaplah. Tetapi, saya akan memberi tahu Anda sesuatu, saya akan memberi tahu Anda sesuatu, seseorang harus melakukan sesuatu tentang Antifa," mengacu pada gerakan sayap kiri.

Proud Boys, sebuah kelompok ekstrimis sayap kanan, yang kemudian muncul dengan mengadopsi ungkapan Trump tersebut, di satu akun media sosial yang dikenal mengunggah logo bertuliskan "Stand Back, Stand By."

Baca juga: Debat Capres AS Saling Hina, Biden Sebut Trump Badut

Menerima hasil pemilu

Saat debat yang kacau hampir berakhir, Wallace bertanya kepada kedua pria itu apakah mereka akan berjanji untuk menghormati hasil pemilihan umum (pemilu). Trump baru-baru ini gagal secara eksplisit menjamin transfer kekuasaan secara damai, jika dia kalah pada 3 November.

"Kami mungkin tidak tahu selama berbulan-bulan," kata Trump, yang kemudian menambahkan dengan berkata, "Ini tidak akan berakhir dengan baik."

"Saya mendesak pendukung saya untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan mengikuti dengan sangat hati-hati," katanya.

Biden berjanji untuk menghormati hasil pemilu "setelah semua surat suara dihitung."

"Itu akan menjadi akhir dari semuanya. Dan jika itu saya, baiklah. Jika bukan saya, saya akan mendukung hasilnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com