Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilpres AS Kacau, Siapa Pemenangnya?

Kompas.com - 30/09/2020, 16:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

CLEVELAND, KOMPAS.com - Dalam debat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) yang serupa dengan perebutan makanan pada Selasa (29/9/2020) waktu setempat, pemenangnya adalah pria yang paling bersih.

Pemenang debat adalah Joe Biden jika misinya adalah untuk membuktikan ke warga AS bahwa ia bisa bertahan di bawah tekanan dan ia tidak kehilangan langkah karena usianya yang sudah lanjut.

Ia harus menunjukkan bahwa ia bisa, secara kiasan, menerima hinaan dan tetap tenang.

Biden sebagian besar sudah memenuhi standar, meskipun itu lantaran Donald Trump, yang sering bicara kasar dan menginterupsinya, jarang memberikan kesempatan bagi mantan Wakil Presiden (Wapres) AS itu untuk mengatakan sesuatu yang dapat benar-benar merusak kampanyenya.

Karakteristik Trump di Twitter - seorang presiden yang tidak biasa, bombastis, dan sering memicu rumor - terlihat penuh selama debat yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut.

Baca juga: Cek Fakta: Trump Belokkan Pernyataan Biden Soal Lockdown Seluruh AS yang akan Tampar Ekonomi

Sayangnya bagi presiden, banyak pemilih di AS, bahkan pendukungnya sendiri, menganggap pribadinya di media sosial salah satu karakteristik yang lebih tidak menarik.

Trump membutuhkan debat ini untuk memenangkan kontestasi yang sepertinya tidak memihaknya. Pemilu presiden AS sejauh ini masih stabil, meskipun di tengah masalah ekonomi, kesehatan, dan sosial.

Tidak ada satupun soal debat calon presiden pertama ini yang barangkali mengubah dinamika pemilu atau merebut hati pemilih di AS yang mengatakan mereka masih belum menentukan pilihan, yang rasionya satu dari setiap 10 pemilih.

Baca juga: Selama 90 Menit Debat Perdana Pilpres AS, Trump 73 Kali Menginterupsi

"Anda Bisa Diam?"

Arah debat ini telah sangat jelas dari awal. Misi Trump adalah untuk melemahkan Biden - dan ia berencana melakukannya dengan terus-menerus menginterupsi mantan Wapres AS tersebut.

Ini menghasilkan serangkaian argumen yang rusuh, termasuk ketika Trump mempertanyakan intelijensi Biden dan Biden menyebut Trump sebagai badut, memintanya diam, dan bertanya dengan lugas, "Anda bisa diam?"

Trump berulang kali menyindir Biden, sampai kandidat dari Partai Demokrat itu tertawa dan menggelengkan kepala.

Sebagai moderator, Chris Wallace mengumumkan bahwa virus corona adalah topik debat selanjutnya dan kedua kandidat akan diberi waktu 2,5 menit untuk menjawab, Biden lalu berkomentar: "Semoga beruntung dengan itu."

Tiba-tiba, memoderasi acara waktu televisi yang prestisius ini berasa seperti pekerjaan terburuk di AS.

Baca juga: Saat Ditanya Apakah Bakal Terima Hasil PIlpres AS, Ini Jawaban Trump

Ketika Biden Sengaja Melihat Kamera

Berbicara soal virus corona, ini adalah topik yang sangat sulit bagi Trump, dan topik ini muncul awal di debat.

Trump harus membela respons pemerintahannya yang telah menewaskan lebih dari 200.000 warga AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com