Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pilpres AS Kacau, Siapa Pemenangnya?

Kompas.com - 30/09/2020, 16:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

"Saya Kandidat Partai Demokrat, Bukan Bernie"

Salah satu gol Trump dalam debat ini adalah, dan melalui kampanyenya selama ini, untuk menggambarkan Biden sebagai sandera Partai Demokrat sayap kiri. Biden, dalam argumen pertamanya dengan presiden, membela dirinya.

Topik pembuka debat adalah Mahkamah Agung (MA), namun Biden dengan cepat mengalihkan diskusi menjadi soal Affordable Care Act (ACA), atau Undang-Undang Perawatan Terjangkau. Saat ini sebuah gugatan tentang ACA sudah dilayangkan ke MA.

Trump mencoba menuding Biden sebagai pendukung "sistem kesehatan sosialis" dan mencoba menghapuskan asuransi swasta. Ini mendorong kandidat Partai Demokrat itu untuk mengatakan bahwa itu bukanlah rencananya, dan dia adalah nominasi dari Partai Demokrat.

"Saya Partai Demokrat sekarang. Saya menyetujui platform Partai Demokrat," kata Biden.

Baca juga: Debat Pilpres AS Panas dan Kacau! Trump Kerahkan Strategi Interupsi dan Bully untuk Cegat Biden

"Ini Tidak akan Berakhir dengan Baik"

Segmen penutup debat adalah tentang keamanan pemilu dan kekhawatiran bahwa pemilu tidak akan bebas dan adil. Hal ini diangkat oleh kedua kubu.

Detail diskusi tersebut, jika bisa dikatakan diskusi, didominasi oleh Trump yang menceritakan beberapa kisah yang menurutnya menggambarkan bahwa pemungutan suara lewat surat, yang akan dilakukan jutaan pemilih AS tahun ini, berpotensi terganggu oleh korupsi dan inkompetensi.

"Ini tidak akan berakhir dengan baik," kata Trump. Ini adalah sentimen yang akan disetujui oleh banyak warga AS dari tiap-tiap haluan politik, meskipun dengan alasan berbeda.

Sementara itu Biden mencoba menjawab dengan hormat. Ia menyerukan semua surat suara dihitung dan berjanji untuk menghormati hasil pemilu setelah pemenang diketahui.

Sepertinya ia akan bicara lebih lanjut dalam kesimpulan, namun Trump menginterupsinya lagi dan Wallace mengumumkan debat telah berakhir.

Ini adalah akhir yang mendadak bagi malam debat yang rusuh. Acara seperti ini jarang sekali mengubah dinamika pemilu, dan debat kali ini sangat berantakan sehingga sepertinya tidak mungkin mengubah pikiran banyak orang.

Baca juga: Debat Pertama Panas, Biden ke Trump: Bisakah Kau Diam, Bung?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com