Salah satu gol Trump dalam debat ini adalah, dan melalui kampanyenya selama ini, untuk menggambarkan Biden sebagai sandera Partai Demokrat sayap kiri. Biden, dalam argumen pertamanya dengan presiden, membela dirinya.
Topik pembuka debat adalah Mahkamah Agung (MA), namun Biden dengan cepat mengalihkan diskusi menjadi soal Affordable Care Act (ACA), atau Undang-Undang Perawatan Terjangkau. Saat ini sebuah gugatan tentang ACA sudah dilayangkan ke MA.
Trump mencoba menuding Biden sebagai pendukung "sistem kesehatan sosialis" dan mencoba menghapuskan asuransi swasta. Ini mendorong kandidat Partai Demokrat itu untuk mengatakan bahwa itu bukanlah rencananya, dan dia adalah nominasi dari Partai Demokrat.
"Saya Partai Demokrat sekarang. Saya menyetujui platform Partai Demokrat," kata Biden.
Baca juga: Debat Pilpres AS Panas dan Kacau! Trump Kerahkan Strategi Interupsi dan Bully untuk Cegat Biden
Segmen penutup debat adalah tentang keamanan pemilu dan kekhawatiran bahwa pemilu tidak akan bebas dan adil. Hal ini diangkat oleh kedua kubu.
Detail diskusi tersebut, jika bisa dikatakan diskusi, didominasi oleh Trump yang menceritakan beberapa kisah yang menurutnya menggambarkan bahwa pemungutan suara lewat surat, yang akan dilakukan jutaan pemilih AS tahun ini, berpotensi terganggu oleh korupsi dan inkompetensi.
"Ini tidak akan berakhir dengan baik," kata Trump. Ini adalah sentimen yang akan disetujui oleh banyak warga AS dari tiap-tiap haluan politik, meskipun dengan alasan berbeda.
Sementara itu Biden mencoba menjawab dengan hormat. Ia menyerukan semua surat suara dihitung dan berjanji untuk menghormati hasil pemilu setelah pemenang diketahui.
Sepertinya ia akan bicara lebih lanjut dalam kesimpulan, namun Trump menginterupsinya lagi dan Wallace mengumumkan debat telah berakhir.
Ini adalah akhir yang mendadak bagi malam debat yang rusuh. Acara seperti ini jarang sekali mengubah dinamika pemilu, dan debat kali ini sangat berantakan sehingga sepertinya tidak mungkin mengubah pikiran banyak orang.
Baca juga: Debat Pertama Panas, Biden ke Trump: Bisakah Kau Diam, Bung?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.