Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya dalam 100 Tahun, Karnaval Rio de Janeiro Ditunda

Kompas.com - 26/09/2020, 15:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya dalam 100 tahun terakhir, perhelatan Karnaval Rio de Janeiro bakal ditunda menyusul tingginya kasus Covid-19 di Brasil.

Presiden Liga Sekolah Samba Rio mengumumkan, masih banyaknya kasus virus corona membuat perhelatan pada Februari 2021 tak bisa dilaksanakan.

Padahal, Karnaval Rio de Janeiro tidak hanya andalan bagi pariwisata Brasil. Tapi juga sumber mata pencaharian masyarakat setempat.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Tradisi Abdau dan Karnaval Budaya di Desa Tulehu Ditiadakan

Sementara pemerintah kota Rio belum memutuskan apa pun terkait karnaval jalanan itu. Meski beberapa acara disana telah dibatalkan.

Kasus pertama Covid-19 yang terekam di "Negeri Samba" tercatat pada 26 Februari, atau satu hari setelah karnaval diadakan.

Seiring dengan semakin naiknya penyebaran, sekolah samba yang berpartisipasi dalam parade memutuskan menangguhkan persiapan mereka untuk 2021.

Liesa yang liga Samba independen mengaku tidak bisa menetapkan tanggal pengganti, di mana pelaksanaannya tergantung pada ketersediaan vaksin.

Menurut Presiden Liesa Jorge Castanheira, mereka tidak bisa berkutik selama vaksin bagi virus bernama resmi SARS-Cov-2 itu belum ditemukan.

"Sangat tidak memungkinkan jika menggelar karnaval tanpa memastikan setiap orang yang terlibat sehat," kata dia dikutip Sky News Jumat (25/9/2020).

Baca juga: Presiden Brasil: Penyuntikan Vaksin Virus Corona Tidak Wajib

Castanheira menjelaskan, parade pada 2021 bisa dimundurkan hingga Januari 2022, hingga di tahun yang sama bisa digelar dua karnaval.

Setiap tahunnya sebelum pandemi, 13 sekolah Samba terbaik Brasil akan ikut ke dalam parade yang dilangsungkan di Sambadrome.

Dengan pakaian dan kendaraan pawai menarik, mereka menjadi magnet bagi 90.000 orang baik warga lokal, turis, hingga pejabat dunia.

Pelaksanaan Karnaval Rio de Janeiro bisa berubah tanggalnya, karena agenda tersebut merupakan pendahuluan sebelum masa Prapaskah.

Adapun berdasarkan kasus virus corona, saat ini Brasilia merupakan negara ketiga yang paling terdampak di dunia setelah AS dan India.

Saat ini, mereka sudah melaporkan 4,6 juta kasus dengan korban meninggal yang hampir mencapai 140.000, kedua setelah AS.

Baca juga: Ditanya Wartawan Soal Setoran Dana ke Rekening Istrinya, Presiden Brasil: Kupukul Wajahmu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com