Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump dan Kedua Saudaranya Digugat Keponakan dengan Tuduhan Penipuan dan Konspirasi Warisan

Kompas.com - 25/09/2020, 11:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC.com

NEW YORK, KOMPAS.com - Keponakan Presiden Donald Trump mengajukan gugatan hukum, menuduh dia dan 2 anggota keluarganya telah melakukan penipuan dan konspirasi.

Mary Trump adalah keponakan Donald Trump dari saudaranya, Fred Trump Jr. Wanita berusia 55 tahun yang berprofesi sebagai psikolog, pengusaha, dan penulis Amerika Serikat (AS).

Melansir BBC pada Kamis (24/9/2020), Mary Trump menuduh bahwa Donald Trump, saudara perempuannya Maryanne Trump Barry, dan saudara laki-laki Robert Trump, yang meninggal pada bulan Agustus lalu, telah menipu dirinya tentang sebuah warisan.

Baca juga: Trump Menolak Meletakkan Jabatan dengan Damai jika Kalah dalam Pilpres AS

Mary Trump, yang pada Juli merilis memoar tentang presiden Donald Trump, berusaha untuk mendapatkan kembali jutaan dollar AS yang dia klaim telah hilang.

Baik Donald Trump maupun saudara-saudaranya tidak secara terbuka mengomentari masalah yang diajukan oleh Mary Trump.

Baca juga: Trump Mengecam China saat PBB Memperingatkan Perang Dingin

Buku memoar karya Mary Trump berjudul, Too Much and Never Enough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man, menggambarkan presiden sebagai "narsisis" yang kini mengancam kehidupan setiap warga Amerika.

Sementara ini, Gedung Putih menolak klaim yang dibuat dalam buku memoar tersebut, dan keluarga Trump tidak berhasil untuk mencoba memblokir peredaran buku itu.

Baca juga: Trump dalam Sidang Umum PBB: China Harus Dimintai Pertanggungjawaban soal Covid-19

Apa isi gugatan Mary Trump?

Gugatan itu diajukan ke pengadilan New York pada Kamis (24/9/2020).

Dikatakan dalam gugatan itu bahwa Presiden Trump dan saudara-saudaranya harus diadili atas 8 tuduhan yang diajukan Mary Trump, termasuk kesalahan perwalian dan penipuan, serta konspirasi sipil.

Gugatan tersebut mengatakan bahwa Mary Trump, "mewarisi kepentingan minoritas yang berharga dalam bisnis keluarga" setelah kematian ayahnya Fred Trump Jr pada 1981.

Baca juga: Pilpres AS: Konsisten Ungguli Trump, Biden Dekati Magic Number 50 Persen

"Donald, Maryanne, dan Robert berkomitmen untuk menjaga kepentinganya (Mary Trump) sebagai pemegang fidusia," disebutkan dalam gugatan.

"(Tapi) mereka berbohong. Alih-alih melindungi kepentingan Mary, mereka merancang dan melakukan skema kompleks untuk menyedot dana dari kepentingannya, menyembunyikan (penipuan) mereka, dan menipunya tentang nilai sebenarnya dari apa yang diwarisinya," dokumen pengadilan kata.

Baca juga: Trump Berjanji Bakal Halangi TikTok Kembali Dikuasai China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com