Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa dan Bunuh Seorang Perawat yang Dianggapnya 'Penyihir', Terpidana Ini Disuntik Mati

Kompas.com - 24/09/2020, 07:14 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

INDIANA, KOMPAS.com - Seorang eks tentara yang memperkosa dan membunuh seorang perawat yang diyakininya adalah seorang penyihir telah dieksekusi mati setelah 16 tahun menjadi terpidana.

William LeCroy (50) dihukum mati dengan suntikan mematikan pada Selasa malam pekan lalu. Merupakan eksekusi federal keenam sejak Juli setelah absen lama dalam proses hukuman mati di tingkat nasional.

Pria berusia 50 tahun itu dinyatakan meninggal pada pukul 9.06 malam waktu setempat setelah pejabat Biro Penjara AS memberinya dosis fatal barbiturat pentobarbital, dan dilaksanakan di Terre Haute, Indiana, Amerika Serikat (AS).

Eksekusi sempat tertahan sampai pengacara utama LeCroy - yang menderita kondisi kesehatan kronis - dapat melakukan perjalanan dengan aman tanpa takut tertular Covid-19.

Baca juga: Tak Terima Putrinya Diselingkuhi, Mertua Bunuh Menantu di Kedai Kopi

Sebagai bagian dari pembelaan mereka, pengacaranya juga berpendapat bahwa kematian saudara laki-laki LeCroy pada 2010 harus diperhitungkan atas penderitaan keluarga LeCroy.

Polisi Negara Bagian Georgia Chad LeCroy tewas selama pemberhentian lalu lintas rutin, menurut Atlanta Journal-Constitution.

Sementara jauh sebelum itu, William LeCroy dihukum dan dijatuhi hukuman mati di Georgia pada tahun 2004 karena pembajakan mobil, pemerkosaan dan pembunuhan Joann Tiesler, seorang perawat berusia 30 tahun.

William LeCroy menuduh korbannya adalah seorang 'penyihir' yang telah "merapal mantra padanya".

Sebelumnya, pria itu sudah menjadi obsesif pada hal-hal yang bersifat magis sejak dikeluarkan dari militer karena suka membolos.

LeCroy masuk ke rumah korbannya saat wanita itu sedang berbelanja pada Oktober 2001. Ketika dia masuk, dia menembaknya, sebelum memperkosanya, dan menikamnya dari belakang.

Baca juga: Bunuh PRT Indonesia karena Selingkuh, Pria Bangladesh Terancam Hukuman Mati

LeCroy kemudian mengatakan kepada penyelidik bahwa dia secara keliru percaya Joann adalah mantan pengasuhnya yang dia klaim telah melecehkannya secara seksual saat dia masih kecil.

Dia berharap membunuhnya akan membalikkan "kutukan" padanya, kutip New York Post. Dia kemudian berkata setelah membunuhnya dia menyadari bahwa tuduhannya itu tidak benar.

LeCroy ditangkap dua hari kemudian di dalam kendaraan Joann di perbatasan AS-Kanada dengan catatan tertulis di bagian belakang peta yang robek, menurut jaksa.

"Tolong, tolong, maafkan saya Joanne," ungkap tulisan itu, yang salah mengeja nama korban.

"Kamu adalah seorang malaikat dan aku membunuhmu. Sekarang aku harus hidup dengan itu dan aku tidak akan pernah bisa pulang. Aku pengembara dan dikutuk ke neraka."

Eksekusinya menandai hukuman mati keenam yang telah dilakukan pemerintah AS selama tiga bulan terakhir.

Eksekusi ini lebih dari jumlah total eksekusi federal yang dilakukan di bawah semua gabungan dari seluruh pendahulu di Gedung Putih sejak 1963. 

Baca juga: Suami Bunuh Diri Beberapa Hari Setelah Menikah, Istrinya Loncat dari Balkon untuk Menyusul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com