Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sadis, Domba Dipukuli, Ditendang, dan Kandangnya Dikencingi di TPH Spanyol

Kompas.com - 21/09/2020, 17:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Daily Mail

TOLEDO, KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan penyiksaan domba-domba di TPH (Tempat Pemotongan Hewan) Spanyol.

Hewan-hewan berkaki empat itu dipukuli, ditendang, dan diseret oleh para pekerja di TPH tersebut.

Seseorang yang tidak disebut namanya mengambil video tersebut dari rekaman CCTV di TPH Toledo, Spanyol, lalu mengirimkannya ke LSM hak-hak hewan Equalia.

Baca juga: Sadis, Guru TK Terekam Kamera Pukuli Murid yang Susah Tidur Siang

LSM tersebut lalu mengunggah video penyiksaan itu di Twitter pada Kamis (17/9/2020).

"Perhatian maksimal! Kami membagikan gambar-gambar baru tentang kejahatan dan pelanggaran di rumah jagal, kali ini di Toledo," tulis Equalia di akun Twitter-nya @EqualiaONG.

"Domba-domba dilempar dan ditendangi, pekerja kencing di kandang."

Di videonya juga terlihat domba-domba dipukuli, kakinya diseret, dan dilempar ke atas.

Baca juga: Remaja Australia Sengaja Bunuh Anak Kucing untuk Dipamerkan di Media Sosial

Menurut siaran pers dari Equalia yang dikutip Daily Mail Kamis (17/9/2020), "Dalam video tersebut terlihat ketidakberesan yang terus-terusan dalam kepengurusan hewan, seperti domba dipukuli dan ditendangi, atau kambing dan domba yang sakit dipaksa berjalan menuju tempat penyembelihan."

"Bisa juga dilihat bagaimana peraturan keamanan dan kebersihan makanan dilanggar, ketika operator, di luar jam kerja mereka, memasukkan lebih dari 50 anak domba tak teridentifikasi, memasang ear tag di kandang yang sama."

"Karena domba-domba itu tidak teridentifikasi, penelusuran hewan itu tak bisa dilakukan, yang dapat menjadi masalah kesehatan masyarakat."

Baca juga: Pepaya dan Kambing Positif Covid-19, Presiden Tanzania Tuding Adanya Sabotase

"Selain itu, seorang pekerja berkali-kali kencing di kandang hewan ditempatkan."

Menurut Juru Bicara Equalia Maria Villaluenga dalam wawancaranya dengan Newsflash, mereka telah menghabiskan 2 tahun terakhir untuk mengurus kewajiban memasang CCTV oleh Kementerian Konsumsi.

Equalia sebelumnya meluncurkan kampanye Hak atas Informasi pada akhir 2018, yang mengusulkan pemasangan kamera pengawas di semua TPH.

Baca juga: Afrika Selatan Lockdown, Singa-singa Santai Rebahan di Jalan

Alat tersebut dikatakan bakal mendukung pekerjaan kedokteran hewan, untuk menjamin kepatuhan terhadap standar kesejahteraan hewan dan keamanan pangan.

Maria berkata, "Pemasangan kamera CCTV akan membantu menghindari terulangnya pelanggaran ini."

Juru bicara tersebut menambahkan, saat ini sekitar 70 persen hewan telah disembelih di TPH dengan pantauan dari video CCTV mengikuti protokol yang diusulkan Equalia.

Mereka juga akan memperjuangkan usulan tersebut di parlemen.

Baca juga: Video Viral Anjing Menangis Dipaksa Makan Cabai demi Konten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com