Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Diduga Pengirim Surat Beracun untuk Trump Diamankan Polisi

Kompas.com - 21/09/2020, 09:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang wanita dicurigai menjadi pelaku pengiriman surat beracun risin yang ditujukan kepada Presiden Donald Trump.

Seorang pejabat penegak hukum AS mengatakan wanita itu ditangkap ketika mencoba masuk AS dari Kanada di sebuah perlintasan perbatasan di negara bagian New York.

Melansir CNN pada Senin (21/9/2020), wanita itu membawa pistol dan ditangkap oleh otoritas AS, menurut petugas penegak hukum.

Jaksa penuntut AS di Washington DC, diharapkan mengajukan dakwaan terhadapnya.

CNN sebelumnya melaporkan bahwa penegak hukum telah menggagalkan pengiriman paket racun risin yang ditujukan ke Trump pekan lalu, menurut 2 pejabat penegak hukum.

Baca juga: Paket Beracun Dialamatkan untuk Trump, Apa yang Terjadi jika Menghirupnya?

Saat ini, penyelidik sedang mencari kemungkinan bahwa paket racun itu berasal dari Kanada.

Seseorang yang mengetahui penyelidikan tersebut mengatakan kepada Josh Campbell dari CNN bahwa surat itu dikirim dari St. Hubert, Quebec, dan berisi zat granular dengan karakteristik fisik yang mirip dengan biji jarak.

Dua tes telah dilakukan untuk memastikan keberadaan racun risin tersebut.

Semua surat untuk Gedung Putih disortir dan dipilah di fasilitas luar lokasi sebelum mencapai Gedung Putih.

Baca juga: Amplop Beracun yang Ditujukan kepada Trump Disita Keamanan Gedung Putih

Seorang juru bicara Royal Canadian Mounted Police (RCMP), yang mengkonfirmasi pada Sabtu (19/9/2020) bahwa mereka sedang bekerja dengan FBI untuk menyelidiki masalah pengiriman racun risin ke Gedung Putih.

Namun, pihaknya mengatakan kepada CNN Sunday bahwa "RCMP masih belum dalam posisi untuk dapat mengeluarkan pernyataan, atau untuk mengkonfirmasi / menyangkal laporan apapun tentang penangkapan."

Seorang juru bicara dari Kantor Lapangan FBI Washington mengkonfirmasi pada Minggu malam (20/9/2020), bahwa penangkapan telah dilakukan dan penyelidikan tetap berlangsung.

Dalam pernyataan yang diberikan kepada CNN pada Sabtu, kantor lapangan FBI di Washington mengatakan bahwa "FBI dan mitra Dinas Rahasia AS dan Layanan Inspeksi Pos AS sedang menyelidiki surat mencurigakan yang diterima di fasilitas surat pemerintah AS."

Baca juga: Ajudan Navalny Temukan Jejak Racun Novichok di Botol dari Hotel

Sementara, kantor lapangan FBI di Washington menyebutkan bahwa, "Saat ini, tidak ada ancaman yang diketahui terhadap keselamatan publik."

Pihak berwenang sedang menyelidiki paket tambahan serupa yang dikirimkan ke alamat di Texas yang mungkin terhubung ke pengirim yang sama di Kanada, CNN sebelumnya melaporkan, menurut pejabat penegak hukum AS.

"Kami mengetahui tentang laporan mengenai paket yang berisi risin yang diarahkan ke situs pemerintah federal AS," kata Mary-Liz Power, kepala juru bicara Menteri Keamanan Publik Kanada Bill Blair, kepada CNN pada Sabtu.

"Penegak hukum Kanada bekerja sama dengan mitranya di AS. Karena ini adalah penyelidikan aktif, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut," katanya.

Baca juga: Belarus Klaim Racun Novichok untuk Navalny Rekayasa Jerman dan Polandia

Risin adalah senyawa yang sangat beracun yang diekstrak dari biji jarak yang telah digunakan dalam plot teror.

Racun itu dapat digunakan dalam bentuk bubuk, pelet, kabut atau asam. Jika tertelan, hal itu menyebabkan mual, muntah dan pendarahan internal lambung dan usus, diikuti oleh kegagalan hati, limpa dan ginjal, dan kematian akibat rusaknya sistem peredaran darah.

Sedikitnya 500 mikrogram, yang sebesar kepala peniti dapat membunuh orang dewasa.
Tidak ada tes khusus untuk paparan dan tidak ada penawar setelah terpapar.

Risin dapat diproduksi dengan mudah dan murah, tetapi para ahli mengatakan bahwa risin lebih efektif pada individu daripada sebagai senjata pemusnah massal.

Baca juga: Termasuk Novichok, Ini Daftar Koleksi Racun Mematikan Milik Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com