Meski dengan berbagai keterbatasan, Karim kini menjadi tulang punggung keluarga dan menjadi pencari nafkah tunggal bagi keluarganya.
Ayahnya, Mohammad Rezaul Karim, harus meninggalkan pekerjaannya dari sebuah perusahaan swasta pada 2018 untuk merawat Karim.
Sejak saat itu, Karim bekerja siang dan malam.
Dalam waktu dua tahun, dia sudah bisa membeli properti di dekat Magura, di mana dia juga membangun sebuah rumah kecil.
Baca juga: Teten Masduki Janji Beri Modal Difabel untuk Berwirausaha
Adik perempuannya, Faria, adalah siswa SMP di sekolah setempat. Karim menanggung semua biaya pendidikannya dan memimpikan masa depan yang lebih cerah untuknya.
Dia juga bermimpi setiap orang Bangladesh memiliki pekerjaan.
Menurut survei angkatan kerja 2020 dari Biro Statistik Bangladesh (BBS), negara itu memiliki 2,6 juta pengangguran.
“Bagi saya sangat aneh bahwa di era globalisasi ini, banyak orang di negara kami yang menganggur. Saya ingin memuliakan Bangladesh di dunia sebagai negara bebas pengangguran,” tambahnya.
Baca juga: Merasa Diminta Mundur dari Sekolah Secara Halus, Pelajar Difabel Ini Menangis di Samping Ibunya