Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hanya Bekerja dengan 2 Jari, Difabel Bangladesh Jadi Freelance Desainer Kelas Dunia

KOMPAS.com - Pemuda Bangladesh, Fahim Ul Karim, telah mengidap penyakit genetika langka sejak 2007, ketika dia berusia sembilan tahun.

Dia didiagnosis mengidap Duchenne Muscular Dystrophy (DMD), di mana ototnya menjadi lemah sehingga dia mengalami disabitilas sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Senin (7/9/2020) pekan lalu.

Berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di wilayah terpencil di Magura, Bangladesh, Karim melakukan perjalanan ke India bersama orang tuanya untuk perawatan pada 2007.

Tetapi setelah mengikuti sejumlah pemeriksaan awal, dia dan orang tuanya harus pulang karena kekurangan biaya.

Waktu berlalu dan kondisinya semakin memburuk dari hari ke hari. Suatu hari pada 2012, seluruh tubuhnya menjadi tidak aktif kecuali dua jari di tangan kanannya.

Meski kondisinya sangat memprihatinkan, Karim tidak putus asa dan tetap optimistis untuk menghidupi keluarganya dengan bekerja sebagai freelance desainer melalui internet.

Pada titik kehidupannya saat ini, dia mengaku fisikawan terkenal Stephen Hawking adalah sumber inspirasi yang hebat baginya.

“Hawking yang lumpuh total dengan penyakit langka dan pembicara terkenal di dunia Nick Vujicic yang lahir tanpa lengan dan kaki, adalah inspirasi saya untuk berjuang dalam situasi apa pun dalam hidup,” tutur Karim kepada Anadolu Agency.

"Saya percaya bahwa Hawking dan Vujicic, terlepas dari cacat fisik mereka, mencapai rekor dunia di bidangnya masing-masing sehingga saya juga akan dapat melakukan sesuatu yang hebat seperti mereka,” sambung Karim.


Kisah Sukses

Pada 2016, orang tua Karim mengambil pinjaman sebesar 45.000 taka Bangladesh (Rp 7,9 juta) dari bank.

Uang tersebut dipergunakan untuk membeli laptop serta berlangganan paket internet bulanan.

Melalui internet dan DVD, Karim hanya membutuhkan waktu empat bulan untuk belajar aplikasi Photoshop.

Pada Februari 2017, dia mendapat pesanan desain pertamanya dari konsumen luar negeri.

“Sampai saat ini, saya telah bekerja untuk konsumen dari sekitar 30 negara, dan saya terutama mengerjakan desain cetak,” kata Karim.

Dia menambahkan sebagian besar konsumennya berasal dari negara-negara Barat.

Rata-rata pendapatan bulanannya saat ini adalah 300 dollar AS (Rp 4,4 juta). Jumlah tersebut adalah pendapatannya ketika pandemi virus corona.

Padahal sebelum pandemi virus corona, pendapatannya di atas jumlah tersebut.

“Pendapatan bulanan tertinggi saya adalah 800 dollar AS (Rp 11 juta) sebelum pandemi,” tambah Karim.

Karim tidak bekerja untuk dirinya sendiri, dia juga mengajarkan keterampilannya kepada 50 pemuda di seluruh Bangladesh.

“Saya bersama beberapa freelancer lainnya melakukan kampanye media sosial untuk jutaan anak muda di negara saya agar mereka dapat belajar dan menghasilkan sumber pendapatan sendiri,” ujar Karim.


Tulang Punggung Keluarga

Meski dengan berbagai keterbatasan, Karim kini menjadi tulang punggung keluarga dan menjadi pencari nafkah tunggal bagi keluarganya.

Ayahnya, Mohammad Rezaul Karim, harus meninggalkan pekerjaannya dari sebuah perusahaan swasta pada 2018 untuk merawat Karim.

Sejak saat itu, Karim bekerja siang dan malam.

Dalam waktu dua tahun, dia sudah bisa membeli properti di dekat Magura, di mana dia juga membangun sebuah rumah kecil.

Adik perempuannya, Faria, adalah siswa SMP di sekolah setempat. Karim menanggung semua biaya pendidikannya dan memimpikan masa depan yang lebih cerah untuknya.

Dia juga bermimpi setiap orang Bangladesh memiliki pekerjaan.

Menurut survei angkatan kerja 2020 dari Biro Statistik Bangladesh (BBS), negara itu memiliki 2,6 juta pengangguran.

“Bagi saya sangat aneh bahwa di era globalisasi ini, banyak orang di negara kami yang menganggur. Saya ingin memuliakan Bangladesh di dunia sebagai negara bebas pengangguran,” tambahnya.


Janji Orang Tua

Ibu Karim, Hazera Khatun, mengatakan putranya bahkan tidak bisa duduk di kursi. Tapi dia bisa bekerja hanya menggunakan dua jarinya.

“Orang-orang dari berbagai penjuru negeri datang untuk melihat putra saya, dan mereka menghargainya. Tapi sebagai seorang ibu, saya tidak tahan dengan penderitaan anak saya,” kata Khatun.

Dia berjanji jika sudah memiliki tabungan yang cukup, akan membawa Karim ke luar negeri untuk diobati.

Sementara itu Mohammad Rezaul Karim mengatakan jika pemerintah atau siapa saja mengetahui sepak terjang Karim dan menyumbang pengobatan Karim, maka Karim bisa lebih banyak berkontribusi bagi Bangladesh.

Meski membuatnya bangga, dia mengaku terenyuh melihat kondisi anaknya yang seperti itu.

“Saya masih ingat hari-hari bahagia ketika saya membawa putra saya yang manis ke sekolah dan orang-orang menghargai kegantengannya dan bakatnya,” kata Mohammad Rezaul Karim.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/14/114501870/hanya-bekerja-dengan-2-jari-difabel-bangladesh-jadi-freelance-desainer

Terkini Lainnya

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Zebra Kabur di Jalan Raya AS, Penunggang Rodeo Datang Menyelamatkan

Global
Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Pemukim Yahudi Kembali Rebut Tanah di Tepi Barat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke