Sejak pertengahan Agustus, AS telah berulang kali membuat geram China dengan mengirim kapal perang ke Laut China Selatan dan Selat Taiwan yang sensitif, serta menerbangkan pesawat pengintai di atas latihan tembak langsung China.
AS juga telah memasukkan 24 perusahaan China ke dalam daftar hitam dan menargetkan individu yang dikatakannya sebagai bagian dari konstruksi dan tindakan militer di Laut China Selatan.
Baca juga: Meski Pandemi, Pertunjukan Dirgantara Terbesar China Tetap Berjalan Sesuai Rencana
Kebijakan tersebut merupakan sanksi pertama AS kepada China atas perselisihan jalur air strategis itu.
“(Singapura) tidak ada keinginan untuk memihak atau terkesan melakukannya,” kata Collin Koh, pakar keamanan di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam Singapura.
Sebagai gantinya, ASEAN akan berdiskusi dengan China tentang kemajuan kode etik maritim dan akses ke vaksin Covid-19, dan berbicara dengan AS tentang peningkatan investasi dari perusahaan Amerika.
ASEAN akan mencoba untuk "tidak fokus pada persaingan yang semakin intensif", kata Collin Koh.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus mengatakan bahwa Pompeo memuji persatuan dan transparansi ASEAN dalam menanggapi pandemi Covid-19 dan menggarisbawahi komitmen AS untuk bermitra dengan negara-negara ASEAN dalam upaya pemulihan ekonomi.
Baca juga: Semakin Memanas, Perusahaan AS di China Prediksi Hubungan Buruk Berlangsung hingga 3 Tahun ke Depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.