"Keberhasilan besar pertama skuadron 242 terjadi pada 30 Agustus ketika menjatuhkan 12 pesawat musuh, dan Bader menembak jatuh 2," kata Museum RAF.
Disebutkan pada akhir 1940 skuadron pimpinan Bader telah menembak jatuh 67 pesawat musuh, dan hanya 5 pilot yang gugur di medan Perang Dunia II.
Baca juga: Kisah Perang: Lyudmila Pavlichenko, Sniper Wanita Paling Mematikan Berjuluk Lady Death
Daya juangnya tak hanya terlihat saat menaiki burung besi. Ketia ia jatuh di Perancis dalam salah satu misinya pada 8 Agustus 1941, Bader menorehkan cerita heroik lainnya.
Kaki palsunya membawa berkah. Ia sempat kabur dari rumah sakit, usai kaki kanannya yang tertinggal di pesawat dikembalikan Jerman kepadanya.
Bader pada akhirnya ditangkap Jerman lagi di rumah warga lokal, tapi perjuangannya untuk kabur belum terhenti.
Rekan tawanan menceritakan bagaimana Bader menggunakan kaki palsunya untuk menggali pasir dan tanah agar bisa kabur dari terowongan barak, atau menyelundupkan bantuan makanan dari penduduk setempat.
Ada juga momen lucu saat seorang penjaga Jerman memukulkan bokong senapannya ke kaki palsu Bader. Bukannya kesakitan, Bader malah tertawa karena tentu saja tak merasakan apa pun.
Baca juga: Ketegangan di Laut Mediterania, Mengapa Turki Tak Mulai Perang dengan Yunani?
Pun saat Bader dikirimi kaki prostetik baru oleh Inggris via transportasi udara sesuai permintaan Jerman, RAF memanfaatkannya sambil mengebom pangkalan udara Jerman.
"Karena dia sangat luar biasa, dia sendiri tahu dia luar biasa, jadi 'Aku pantas mendapat perlakuan khusus'," kata Mayor Jack Pringle yang bersama Bader di Colditz, penjara dengan pengamanan super ketat untuk para tahanan yang rawan kabur.
"Dia sudah jadi pahlawan, dan dia sendiri meyakininya. Dia tidak menyombongkan diri tentang itu, tapi dia pasti mengetahuinya," lanjut Pringle dikutip dari CNN.
Pada akhir perang Douglas Bader menempati urutan kelima di antara pilot RAF dalam jumlah menjatuhkan pesawat musuh.
Bader dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth pada 1976 atas jasa-jasanya untuk para penyandang disabilitas.
Sang legenda mengembuskan napas terakhirya pada 1982, tak lama setelah acara This is Your Life yang mengisahkan cerita hidupnya difilmkan.
Baca juga: Hubungan AS-China Semakin Panas, Munculkan Ketakutan Perang Dunia 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.