Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cium dan Raba Remaja 14 Tahun di Gudang, Guru Ini Dipenjara

Kompas.com - 07/09/2020, 15:49 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang guru di Australia dipenjara hampir empat tahun, setelah dia terbukti bersalah mencium dan meraba remaja 14 tahun di gudang sekolah.

Si pendidik yang bernama Katie Smith disebutkan mengirim foto maupun pesan tidak senonoh kepada si murid, seraya membujuknya di Snapchat.

Dalam keterangan yang dipublikasikan oleh pengadilan, guru berusia 14 tahun itu terbukti menyerang murid 14 tahun di sekolah maupun tempar parkir.

Baca juga: Seorang Guru Cium Anak Sekolah Berumur 14 Tahun dan Kirim Foto Bugil

Smith menuturkan, dia melakukan itu karena mencari pelampiasan dari pernikahannya yang bermasalah, seraya "ingin disebut bahwa dia cantik".

Pendidik yang berasal dari Hunter Region di New South Wales itu langsung menangis setelah dia dipenjara selama tiga tahun dan 10 bulan.

Dilansir Daily Mirror Minggu (6/9/2020), Smith harus mendekam selama setidaknya dua tahun dan tiga bulan sebelum mendapatkan pembebasan bersyarat.

Dalam pengadilan, disebutkan Smith mengenal remaja itu pada akhir tahun ajaran 2018, di mana mereka berciuman dan saling meraba di dua tempat berbeda.

Dilaporkan oleh Daily Telegraph, mereka berdua pernah melakukannya di gudang sekolah, begitu juga di tempat parkir mobil.

Si guru dikatakan mengirim foto seperti payudara ke remaja yang tidak disebutkan identitasnya tersebut, di mana dia juga membalas mengirim foto tak senonoh.

Baca juga: Minta Gadis 13 Tahun Kirim Foto Bugil, Guru Ini Ditangkap

Smith kemudian menyadari bahwa sebagian dari foto yang dia kirim malah dibagikan oleh si murid ke anak-anak yang lain.

Murid 14 tahun itu kemudian mengungkapkan semuanya kepada ibunya, yang sgeera melapor ke polisi dan memulai penyelidikan.

Kepada penyidik, Smith mengakui sudah membujuk anak untuk melakukan tindakan seksual, meraba anak di usia 10-16 tahun, dan menyerang bocah di bawah 16 tahun.

Dalam sidang di Pengadilan Distrik Newcastle, dia mengaku tidak ingin berhubungan seks dengan bocah itu. Hanya mencari pelampiasan atas pernikahannya yang bermasalah.

Baca juga: Seorang Guru Diancam Dibunuh karena Gunakan Kaos Aku Tidak Bisa Bernapas Saat Kelas Virtual

Dia kemudian mengaku hanya berusaha mengatasi rasa tidak percaya dirinya dan susah makan, serta ingin "dikatakan bahwa dia cantik".

Smith menuturkan selama ini, dia sering menangis sambil memandangi diri di cermin, dan berjanji bakal melakukan apa pun agar keinginannya terpenuhi.

Hakim Kara Shead yang mengumumkan vonis menyatakan, apa yang dilakukan Smith merupakan pelanggaran kepercayaan maupun aktivitas seksual terhadap anak-anak.

Hakim Shead menerangkan, dia ingin memberi "pesan tegas" bahwa kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur, bahkan itu dilakukan oleh guru, tak bakal ditinggalkan begitu saja.

Baca juga: Sudah Meninggal Selama 4 Tahun, Guru di India Masih Terima Gaji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com