Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sopir Taksi Kerja Pakai Selang Oksigen, Tetap "Nyetir" saat Cuci Darah

Kompas.com - 06/09/2020, 15:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Foto seorang sopir taksi yang bekerja sambil memakai selang oksigen viral di Thailand.

Kisah sedihnya diungkap seorang netizen bernama Nongying Chuaibamrung pada 26 Agustus di Facebook.

Sampai Minggu (6/9/2020) sekitar pukul 15.00 WIB, unggahan perempuan tersebut telah mendapat lebih dari 47.000 likes, 9.400-an komentar, dan dibagikan 77.000 kali.

Baca juga: Foto Viral Anjing Dicat Mirip Harimau di Malaysia, Netizen: Wajahnya Sedih

Nongying memulai ceritanya saat ia naik taksi. Saat itu ia sedang menelepon tapi tahu kalau mobilnya berjalan lambat. Ia pun merasa ada yang aneh dan berbicara ke pengemudi.

Sopir yang bernama Sumeth Singpun itu lalu meminta Nongying memeriksa apakah ada gelembung di tabung oksigen yang dipasang di belakang kursi.

Nongying pun terkejut. Dia memeriksanya dan bertanya ke pengemudi itu, kenapa memakai selang oksigen.

Tabung oksigen di belakang kursi Sumeth Singpun, sopir taksi Thailand yang harus kerja memakai selang oksigen karena sakit komplikasi.FACEBOOK NONGYING CHUAIBAMRUNG Tabung oksigen di belakang kursi Sumeth Singpun, sopir taksi Thailand yang harus kerja memakai selang oksigen karena sakit komplikasi.
Sopir tersebut berkata, "Saya punya banyak penyakit. Mata saya rabun dan ginjal saya juga tidak berfungsi dengan baik."

"Saya harus cuci darah bahkan sambil menyetir, karena paru-paru basah, saya perlu bawa tabung oksigen."

Sumeth merujuk pada metode cuci darah mandiri atau CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis).

Baca juga: Video Viral Ghost Rider India, YouTuber Bakar dan Naiki Motornya

Saat Nongying bertanya lebih lanjut, Sumeth mengaku sekarang tinggal sendirian di kamar kontrakan.

Pemerintah Thailand hanya memberi bantuan 800 baht (Rp 377.000) kepadanya setiap bulan dan dia masih harus membayar sewa serta mengeluarkan biaya untuk keperluan sehari-hari.

Untuk menambah pemasukan ia akhirnya bekerja jadi sopir taksi.

Setelah mendengar kisahnya Nongying merasa iba. Ia memberi uang tambahan di luar ongkos dan mengunggah kisahnya di media sosial atas persetujuan Sumeth.

?????????? 18.30 ?. ??????????????????? ??.????????? ?????????????????????????? ??????????????????????????????????...

Posted by Nongying Chuaibamrung on Wednesday, August 26, 2020

Cerita yang diunggahnya itu langsung viral, tak hanya disebarkan netizen tapi juga mendapat perhatian media lokal.

Media Thailand TNA mewartakan, Sumeth berkata dia tidak akan menyetir kalau merasa tidak enak badan atau tidak siap.

Dia selalu menyetir dengan lambat. Kalau tidak enak badan saat mengemudi dia akan meminta izin ke penumpang untuk menepi sebentar buat istirahat.

Baca juga: Viral, Foto Bocah 7 Tahun Makamkan Black Panther bareng Pasukan Mainan Avengers

Sumeth Singpun sopir taksi di Thailand tetap menyetir walau sambil cuci darah. Ia memakai selang oksigen saat bekerja karena paru-paru basah.FACEBOOK NONGYING CHUAIBAMRUNG Sumeth Singpun sopir taksi di Thailand tetap menyetir walau sambil cuci darah. Ia memakai selang oksigen saat bekerja karena paru-paru basah.
Diberitakan World of Buzz pada Rabu (2/9/2020), selain gagal ginjal Sumeth juga menderita diabetes, hipertensi, paru-paru basah, kaki bengkak, dan beberapa jari kakinya diamputasi.

Kemudian menurut Channel 3 Thai News, sopir taksi ini memiliki seorang putra tapi gaji anaknya sangat sedikit jadi tidak bisa mengirim cukup uang ke ayahnya tiap bulan.

Kondisi makin pelik dengan Sumeth yang telah menjual ponselnya, sehingga putranya yang berusia 18 tahun tidak bisa menghubunginya.

Sumeth tak bisa tidur berbaring karena paru-paru basah. Jika dia melakukannya dia akan mati lemas dalam tidurnya.

Sumeth akhirnya tidur sambil duduk, tapi dia tidak bisa duduk lama-lama karena kakinya akan bengkak.

Baca juga: Sineenat Wongvajirapakdi, Perempuan yang Kembali Jadi Selir Raja Thailand

Ketika awak media mengunjungi Sumeth pada 28 Agustus di kamar kontrakannya, dia menyapa mereka dengan senyum lebar.

"Banyak orang baik dan murah hati telah mengunjungi saya dan memberi banyak bantuan."

Dia juga diberitahu bahwa sebenarnya putranya yang menyiapkan penggalangan dan segalanya.

Kisah Sumeth Singpun, sopir taksi di Thailand yang bekerja sambil memakai selang oksigen karena sakit komplikasi, diunggah ke Facebook oleh Nongying Chuaibamrung atas persetujuan sang pengemudi. Unggahannya menjadi viral di Thailand.FACEBOOK NONGYING CHUAIBAMRUNG Kisah Sumeth Singpun, sopir taksi di Thailand yang bekerja sambil memakai selang oksigen karena sakit komplikasi, diunggah ke Facebook oleh Nongying Chuaibamrung atas persetujuan sang pengemudi. Unggahannya menjadi viral di Thailand.
Awak media kemudian menghubungkan kembali Sumeth dengan putranya via telepon. Itu adalah panggilan telepon pertama mereka dalam waktu yang lama.

Sumeth tak sanggup menahan air matanya saat berbicara di telepon karena dia sangat merindukan anaknya.

Baca juga: Setelah Diterbangkan ke Jerman, Raja Thailand Pulihkan Gelar Selirnya

Donasi untuk Sumeth terkumpul 1.189.487 baht (Rp 560,4 juta) dan sudah ditutup.

Sumeth menuturkan, uang itu akan dipakai untuk membeli rumah kecil dan kebutuhan sehari-hari lainnya, termasuk biaya pengobatan.

Sumeth kemudian mengatakan dia tidak akan melanjutkan pekerjaannya sebagai sopir taksi karena banyak orang menyarankannya untuk berhenti.

Dia juga sangat berterima kasih kepada semua orang yang telah menyumbang, dan akan mencari pekerjaan baru yang sesuai dengan kondisinya.

Baca juga: Heboh Alat Fitness Gerak Sendiri di India, Diduga Hantu Sedang Latihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com