Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon Melarang Penjualan Benih Impor, Setelah Peristiwa Pengiriman Benih Misterius Diduga dari China

Kompas.com - 06/09/2020, 14:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amazon telah melarang penjualan benih impor di Amerika setelah ribuan warganya mengatakan mereka telah menerima paket benih yang tidak mereka pesan, yang kebanyakan datang dari China.

"Ke depan, kami hanya mengizinkan penjualan benih oleh penjual yang berbasis di AS," kata pihak raksasa e-commerce itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (6/9/2020) yang dikutip dari AFP pada Minggu (6/9/2020). 

Baca juga: Warga AS Menerima Paket Benih Misterius Diduga Dikirim dari China Tanpa Diminta

Melansir Reuters pada Minggu (6/9/2020 ), perusahaan mengubah kebijakan penjualan benih pada Rabu (2/9/2020), yang mana perubahan tersebut untuk pertama kalinya dikabarkan oleh Wall Street Journal.  

Pihak Amazon menambahkan bahwa penjualan yang tidak mengikuti pedoman perusahaan akan dikenakan tindakan, meliputi kemungkinan penghapusan akun mereka. 

Baca juga: Raup Rp 197 Triliun Sehari, Pendapatan Bos Amazon Hampir Setara PDB Selandia Baru

Pada akhir Juli, Departemen Pertanian melaporkan bahwa banyak paket benih telah dikirim ke AS dari China.

Departemen kemudian memperingatkan untuk masyarakat yang menerimanya tidak menanam benih itu, karena ada kecurigaan benih tersebut dapat membahayakan pertanian AS.

Baca juga: Karyawannya Diminta Hapus TikTok, Amazon Klarifikasi itu Kesalahan

Pihak berwenang pun memeriksa paket-paket misteri itu untuk mengungkapkan jenis benih yang diterima kebanyakan warga Amerika.

Mereka mncocokan dengan setidaknya 14 jenis benih, termasuk mint, mustard, rosemary, lavender, kembang sepatu dan mawar.

Baca juga: India-China Sepakat Redakan Ketegangan Perbatasan

"Saat ini, kami tidak memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ini adalah sesuatu selain 'penipuan besar-besaran', di mana orang menerima barang yang tidak diminta dari penjual, yang kemudian memposting ulasan pelanggan palsu untuk meningkatkan penjualan," kata Departemen Pertanian dalam sebuah pernyataan pada 12 Agustus.

Diberitakan sebelumnya, Wang Wenbin, juru bicara kementerian luar negeri di China, mengatakan selama konferensi pada Agustus awal lalu, bahwa label alamat yang terlihat pada paket itu dipalsukan.

Baca juga: China Disebut Paling Aktif Pengaruhi Pemilihan Presiden AS, Dibanding Rusia dan Iran

Dia juga mengatakan bahwa China Post telah melakukan pembicaraan dengan Kantor Pos AS (USPS), agar paket dikirim kembali ke China untuk penyelidikan, berdasarkan laporan CNN.

Dalam sebuah pernyataan, USPS mengkonfirmasi adanya pengiriman benih tersebut dan sedang melakukan percakapan dengan mitra federal, negara bagian dan lokal mengenai langkah selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com