Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penelitian Mendorong untuk Diciptakannya Vaksin Virus Corona Dibedakan Sesuai Jenis Kelamin

Kompas.com - 28/08/2020, 01:57 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

Peneliti mengumpulkan tes dari nasofaring, darah, air liur, urin dan feses, setiap 3 - 7 hari, serta dari subjek kontrol yang tidak terinfeksi.

Hasil tidak menunjukkan perbedaan antara pria dan wanita, maupun dalam tingkat antibodi virus corona.

Namun, pada tahap awal infeksi, pasien pria cenderung memiliki lebih banyak protein inflamasi yang disebut sitokin daripada pasien wanita.

Sitokin umumnya dikeluarkan oleh sistem kekebalan sebagai garis pertahanan pertama, muncul di tempat infeksi, dan menciptakan peradangan sebagai penghalang fisik melawan virus untuk mempercepat penyembuhan.

Pada pasien dengan Covid-19, protein ini dikenal karena reaksi berlebihan yang berbahaya oleh tubuh yang disebut badai sitokin.

Baca juga: Studi Corona Terbaru Jerman Ungkap Bagaimana Wabah Menyebar

Badai ini terjadi ketika tubuh tidak hanya melawan virus, tetapi juga menyerang sel dan jaringannya sendiri.

Badai sitokin dapat memicu gangguan pernapasan, yang dapat menyebabkan kegagalan organ multi-sistem dan kematian.

Konsentrasi tinggi sitokin yang dialami pasien pria pada awal infeksi membuat efek yang mengerikan itu lebih mungkin terjadi.

Para peneliti menemukan juga bahwa wanita cenderung menghasilkan lebih banyak dan lebih kuat sel T, sejenis sel darah putih yang mengikat dan membunuh sel yang terinfeksi virus.

Pria, bagaimanapun, memiliki respons sel T yang kurang kuat dibandingkan wanita, dan ini terkait dengan tingkat keparahan penyakit mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com