Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perang: Derita Tiada Tara Hibakusha, Penyintas Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Kompas.com - 25/08/2020, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Hibakusha, julukan bagi penyintas atau korban selamat pengeboman atom Hiroshima-Nagasaki, mengalami nasib tragis pasca-insiden.

Hibakusha dalam bahasa Jepang berarti "orang yang terkena dampak ledakan".

Hidup mereka berpuluh-puluh tahun usai kejadian sangat tidak mudah. Selain mengidap efek samping radiasi, mereka juga mendapat stigma negatif.

Baca juga: 75 Tahun Peringatan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, AS Belum Mau Minta Maaf

Ada salah keyakinan yang tumbuh di kalangan orang-orang saat itu, bahwa mereka yang terpapar radiasi membawa penyakit menular ke orang lain.

Akibatnya Hibakusha dikucilkan dari masyarakat dan menghadapi kesulitan keuangan parah.

Situasi baru sedikit membaik pada tahun 1950-an, setelah pemerintah Jepang secara resmi mengakui keadaan buruk Hibakusha.

Tunjangan akhirnya diberikan secara bulanan dan akses perawatan medis digratiskan bagi para penyintas pengeboman.

Namun itu tidak melepas semua beban yang dipikul para Hibakusha. Tekanan keuangan memang berkurang, tetapi stigma negatif masih melekat ke diri mereka hingga berpuluh-puluh tahun berikutnya.

Bagi banyak Hibakusha, efek samping fisik dan mental dari pengeboman berlangsung sampai akhir hayat mereka.

Baca juga: Hari Ini Peringatan 75 Tahun Pengeboman Atom Hiroshima dan Nagasaki

Beberapa diterpa penyakit yang terus kambuh, dan acapkali menyebabkan kematian dini.

Contohnya leukemia atau jenis-jenis kanker lainnya, masalah jantung dan hati, lalu di kemudian hari menderita katarak.

Kemudian penyintas yang terbakar akibat kena ledakan dan badai api, menyisakan bekas luka yang membuat mereka kesakitan selama sisa hidupnya.

Sky History mengungkapkan, bahkan sampai sekarang 75 tahun setelah pengeboman terjadi, masih ada Hibakusha yang hidup.

Di usia 80 sampai 90-an tahun mereka masih mendapat bantuan dan dukungan dari pemerintah, lalu diperlakukan jauh lebih baik dan lebih diperhatikan daripada tahun-tahun setelah tragedi mematikan tersebut.

Baca juga: 7 Fakta Ledakan di Beirut, Lebanon, Setara Seperlima Ledakan di Hiroshima

Sesaat usai bom jatuh

Bom atom pertama dijatuhkan pada 6 Agustus 1945 pukul 8.15 pagi. Cuaca saat itu cerah, dan kurang dari satu menit kemudian muncul kilatan cahaya yang membuatakan mata, diikuti gelombang kehancuran yang tak pernah dibayangkan manusia sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com