Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaya Mendadak, Dua Orang Ini Temukan Dua Bongkah Emas Bernilai Rp 3,7 Miliar

Kompas.com - 21/08/2020, 14:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

VICTORIA, KOMPAS.com - Dua bongkah emas yang ditaksir memiliki nilai sekitar 350.000 dollar Australia (Rp 3,7 miliar) telah ditemukan oleh sepasang penambang di Australia.

Brent Shannon dan Ethan West menemukan logam mulia itu di dekat kota tambang emas Tarnagulla di negara bagian Victoria sebagaimana dilansir dari BBC.

Temuan besar mereka disiarkan melalui program televisi Aussie Gold Hunters dari Discovery Channel yang ditayangkan pada Kamis (20/8/2020).

Keduanya menggali tanah dan menggunakan detektor logam untuk mendeteksi emas di daerah tersebut.

Baca juga: Pengusaha Ini Pesan Masker Termahal di Dunia Seharga Rp 22 Miliar, Bertakhtakan Emas dan Berlian

"Ini jelas salah satu penemuan paling signifikan," kata Ethan West menurut CNN.

West menambahkan mendapat dua bongkah emas dalam satu hari sungguh merupakan hal yang menakjubkan.

Mereka menemukan dua bongkah emas yang bia digabungkan beratnya mencapai 3,5 kilogram.

Mereka mendapatkan dua bongkah logam mulia itu setelah menggali beberapa jam dengan bantuan dari Ethan West.

Baca juga: Jahit Masker N95 dengan Emas, Pria Ini Habis Rp 69 Juta

Aussie Gold Hunters yang juga disiarkan di Inggris ini mengikuti tim pencari emas yang menggali di ladang emas di daerah terpencil Australia.

"Saya pikir kami mendapat kesempatan," kata Shannon kepada acara televisi Australia, Sunrise.

Dia menambahkan emas tersebut ditemukan di area yang masih perawan, yang artinya tidak tersentuh dan belum ditambang.

Discovery Channel juga mengatakan kolektor dapat membayar hingga 30 persen lebih mahal untuk kedua bongkah emas tersebut daripada nilai jual perkiraan mereka.

Baca juga: Raja Belanda Akan Berhenti Pakai Kereta Emas Bergambar Perbudakan, tapi...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com