LONDON, KOMPAS.com - Seorang komposer dunia, Andrew Lloyd Webber dengan senang hati menjadi objek eksperimen vaksin Covid-19 oleh Universitas Oxford, demi teater dapat buka kembali dengan aman.
Melansir Daily Mail pada Kamis (13/8/2020), dia mengatakan akan "melakukan apa saja untuk membuktikan bioskop dapat dibuka kembali dengan aman".
Lengkapnya, dalam akun Instagramnya pada Rabu (12/8/2020), dia menulis, "Saya senang bahwa besok saya akan divaksinasi untuk uji coba Oxford Covid-19. Saya akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa bioskop dapat dibuka kembali dengan aman."
Universitas Oxford dan perusahaan obat AstraZeneca sedang mengerjakan pengembangan vaksin eksperimental untuk virus corona, yang disebut ChAdOx1 nCoV-19.
Baca juga: Uji Klinis Tahap 3, Inggris Rela Beli 60 Juta Dosis Calon Vaksin Corona
Ribuan orang di Inggris, Amerika Serikat, Brasil, dan Afrika Selatan telah secara sukarela mengambil bagian dalam uji klinis.
Baru-baru ini pada 20 Juli, para peneliti mengumumkan hasil awal dari 1.077 orang yang menjanjikan, menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan memicu tanggapan kekebalan, menurut BBC.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini melibatkan perluasan uji coba pada dosis yang lebih tinggi ke ribuan orang lagi, yang kemungkinan besar akan diikuti oleh komposer 72 tahun itu.
Banyak orang pengguna Twitter memuji kesediaan komposer itu untuk terlibat dalam penemuan vaksin virus corona tersebut.
Baca juga: Dalam Sehari, Selandia Baru Laporkan 14 Kasus Virus Corona
Beberapa penggemarkan berucap, "Terima kasih atas dedikasinya."
"Saya sangat mengagumi bagaimana Anda sebenarnya bertindak untuk mendukung apa yang Anda yakini. Kebanyakan orang hanya banyak bicara tapi sedikit bertindak. Berharap agar vaksin itu berhasil. Semoga Anda tetap aman," ujar salah satu penggemarnya yang mendukung.
Broadway Kota New York dan West End London adalah di antara distrik dan tempat teater yang telah ditutup sejak Maret karena pandemi.
Dalam beberapa bulan terakhir, Webber dan produser lamanya Cameron Mackintosh sangat vokal mengkritik pemerintah Inggris yang dianggap lemah merespons untuk membantu industri teater selama krisis di masa pandemi virus corona.
Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping
Mackintosh berpendapat bahwa bantuan seni pemerintah Inggris senilai 1,9 miliar dollar AS (Rp 28,2 triliun), yang meliputi 647,3 juta dollar AS (Rp 9,6 triliun) untuk Dewan Seni Inggris untuk mendukung teater, tempat musik dan komedi, serta museum, "masih belum terwujud," menurut Variety.
Ketika pandemi melanda, Mackintosh terpaksa menutup kedelapan propertinya di West End, yang pada saat itu sudah penuh.
Karir terkenal Webber sebagai komposer termasuk Joseph and the Amazing Technicolor Dreamcoat (1968), Jesus Christ Superstar (1970), Evita (1976), Cats (1981), The Phantom Of The Opera (1986), dan School Of Rock (2015).