Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Komposer Dunia Ini Rela Jadi Objek Eksperimen Vaksin Covid-19, Demi Industri Teater Pulih

Kompas.com - 14/08/2020, 16:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Seorang komposer dunia, Andrew Lloyd Webber dengan senang hati menjadi objek eksperimen vaksin Covid-19 oleh Universitas Oxford, demi teater dapat buka kembali dengan aman.

Melansir Daily Mail pada Kamis (13/8/2020), dia mengatakan akan "melakukan apa saja untuk membuktikan bioskop dapat dibuka kembali dengan aman".

Lengkapnya, dalam akun Instagramnya pada Rabu (12/8/2020), dia menulis, "Saya senang bahwa besok saya akan divaksinasi untuk uji coba Oxford Covid-19. Saya akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa bioskop dapat dibuka kembali dengan aman."

Universitas Oxford dan perusahaan obat AstraZeneca sedang mengerjakan pengembangan vaksin eksperimental untuk virus corona, yang disebut ChAdOx1 nCoV-19.

Baca juga: Uji Klinis Tahap 3, Inggris Rela Beli 60 Juta Dosis Calon Vaksin Corona

Ribuan orang di Inggris, Amerika Serikat, Brasil, dan Afrika Selatan telah secara sukarela mengambil bagian dalam uji klinis.

Baru-baru ini pada 20 Juli, para peneliti mengumumkan hasil awal dari 1.077 orang yang menjanjikan, menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan memicu tanggapan kekebalan, menurut BBC.

Langkah selanjutnya dalam penelitian ini melibatkan perluasan uji coba pada dosis yang lebih tinggi ke ribuan orang lagi, yang kemungkinan besar akan diikuti oleh komposer 72 tahun itu.

Banyak orang pengguna Twitter memuji kesediaan komposer itu untuk terlibat dalam penemuan vaksin virus corona tersebut.

Baca juga: Dalam Sehari, Selandia Baru Laporkan 14 Kasus Virus Corona

Beberapa penggemarkan berucap, "Terima kasih atas dedikasinya."

"Saya sangat mengagumi bagaimana Anda sebenarnya bertindak untuk mendukung apa yang Anda yakini. Kebanyakan orang hanya banyak bicara tapi sedikit bertindak. Berharap agar vaksin itu berhasil. Semoga Anda tetap aman," ujar salah satu penggemarnya yang mendukung.

Broadway Kota New York dan West End London adalah di antara distrik dan tempat teater yang telah ditutup sejak Maret karena pandemi.

Dalam beberapa bulan terakhir, Webber dan produser lamanya Cameron Mackintosh sangat vokal mengkritik pemerintah Inggris yang dianggap lemah merespons untuk membantu industri teater selama krisis di masa pandemi virus corona.

Baca juga: Keterujian Rendah, Vaksin Virus Corona Asal Rusia Miliki Beragam Efek Samping

Mackintosh berpendapat bahwa bantuan seni pemerintah Inggris senilai 1,9 miliar dollar AS (Rp 28,2 triliun), yang meliputi 647,3 juta dollar AS (Rp 9,6 triliun) untuk Dewan Seni Inggris untuk mendukung teater, tempat musik dan komedi, serta museum, "masih belum terwujud," menurut Variety.

Ketika pandemi melanda, Mackintosh terpaksa menutup kedelapan propertinya di West End, yang pada saat itu sudah penuh.

Karir terkenal Webber sebagai komposer termasuk Joseph and the Amazing Technicolor Dreamcoat (1968), Jesus Christ Superstar (1970), Evita (1976), Cats (1981), The Phantom Of The Opera (1986), dan School Of Rock (2015).

Webber telah menguji coba langkah-langkah keamanan pencegahan penyebaran virus corona di London Palladium yang memungkinkan bisnis teater dapat kembali beroperasi, setelah pertunjukkan Phantom Of The Opera berlanjut di Korea Selatan dengan langkah-langkah kebersihan yang ketat dan tanpa jarak sosial.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] 5,7 Miliar Calon Vaksin Corona Sudah Dipesan di Seluruh Dunia | Joe Biden Pilih Senator Kamala Harris sebagai Cawapres Melawan Trump

Komposer itu membawakan pertunjukan percontohan oleh Beverley Knight di London Palladium, yang menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ketat dan kapasitas dibatasi 30 persen.

Itu adalah salah satu dari sejumlah acara untuk mengukur kelangsungan hidup dari industri hiburan di tengah pandemi virus corona.

Para hadirin diberi waktu kedatangan yang telah ditentukan dan mengisi bangku auditorium yang yang telah tetapkan. Beberapa baris dibiarkan kosong.

Keumudian, komposer berusia 72 tahun itu memperingatkan bahwa tanpa ada dana dan jadwal yang jelas untuk pembukaan kembali, pemilik teater akan dipaksa untuk menjual gedung-gedung teater mereka.

Mengikuti saran pemerintah, teater-teater di Inggris telah ditutup sejak 16 Maret untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona, dengan banyak peringatan bahwa mereka akan bangkrut dalam beberapa bulan mendatang tanpa ada bantuan.

Teater Nasional memberi tahu 400 anggota staf harian mereka bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan, yang digambarkan sebagai tindakan yang tidak dapat dihindari karena krisis Covid-19.

Baca juga: Ayah dan Anak Dokter Ini Meninggal karena Terkena Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com