Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamala Harris: Cawapres Pilihan Joe Biden yang Bangga Berdarah India

Kompas.com - 12/08/2020, 15:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

Harris menulis bahwa ibunya diharapkan untuk kembali ke rumah setelah menyelesaikan pendidikannya, dan menyetujui perjodohan.

"Tapi takdir punya rencana lain."

Dia bertemu ayah Kamala Harris dan jatuh cinta di Berkeley saat berpartisipasi dalam gerakan hak-hak sipil.

"Pernikahannya - dan keputusannya untuk tinggal di AS - adalah tindakan yang menunjukkan penentuan nasib sendiri dan cinta," tulis Harris.

Gopalan meraih gelar doktornya pada usia 25 tahun 1964, tahun yang sama dengan kelahiran Harris.

Harris menulis bahwa ibunya terus bekerja hingga saat melahirkan dua putrinya - "dalam kasus pertama air ketubannya pecah ketika dia berada di lab; dan yang kedua, saat dia membuat kue strudel apel".

Di India, Gopalan dibesarkan dalam rumah tangga dengan nuansa "aktivisme politik dan kepemimpinan sipil".

Neneknya tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah menengah atas, tetapi merupakan pengurus komunitas yang menangani korban kekerasan dalam rumah tangga dan mendidik perempuan tentang kontrasepsi.

Kakeknya, PV Gopalan, adalah seorang diplomat senior di pemerintah India yang tinggal di Zambia setelah kemerdekaan, dan dia membantu menyelesaikan urusan pengungsi.

Dalam bukunya, dia tidak banyak bicara tentang perjalanannya ke India.

Baca juga: Biden ke Komunitas Muslim Amerika: Bantu Saya Kalahkan Trump

Tetapi dia menulis bahwa dia dekat dengan saudara laki-laki dan dua saudara perempuan ibunya. Mereka tetap berhubungan melalui panggilan jarak jauh dan surat serta perjalanan berkala.

Ibu Harris meninggal pada 2009, dalam usia 70 tahun.

Aktivis Partai Demokrat AS seperti Shekar Narasimhan mengatakan pencalonannya akan menjadi "seismik" bagi komunitas India-Amerika.

"Dia seorang perempuan, dia birasial, dia akan membantu memenangkan pemilihan untuk Biden, dia menarik berbagai komunitas dan dia benar-benar pintar."

"Bagaimana orang India-Amerika tidak bangga padanya? Ini adalah pertanda bahwa kita sudah dewasa."

Baca juga: Biden Kutip Hadis Nabi Muhammad, Cari Dukungan dari Komunitas Muslim Amerika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com