Harris menulis bahwa ibunya diharapkan untuk kembali ke rumah setelah menyelesaikan pendidikannya, dan menyetujui perjodohan.
"Tapi takdir punya rencana lain."
Dia bertemu ayah Kamala Harris dan jatuh cinta di Berkeley saat berpartisipasi dalam gerakan hak-hak sipil.
"Pernikahannya - dan keputusannya untuk tinggal di AS - adalah tindakan yang menunjukkan penentuan nasib sendiri dan cinta," tulis Harris.
Gopalan meraih gelar doktornya pada usia 25 tahun 1964, tahun yang sama dengan kelahiran Harris.
Harris menulis bahwa ibunya terus bekerja hingga saat melahirkan dua putrinya - "dalam kasus pertama air ketubannya pecah ketika dia berada di lab; dan yang kedua, saat dia membuat kue strudel apel".
Di India, Gopalan dibesarkan dalam rumah tangga dengan nuansa "aktivisme politik dan kepemimpinan sipil".
Neneknya tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah menengah atas, tetapi merupakan pengurus komunitas yang menangani korban kekerasan dalam rumah tangga dan mendidik perempuan tentang kontrasepsi.
Kakeknya, PV Gopalan, adalah seorang diplomat senior di pemerintah India yang tinggal di Zambia setelah kemerdekaan, dan dia membantu menyelesaikan urusan pengungsi.
Dalam bukunya, dia tidak banyak bicara tentang perjalanannya ke India.
Baca juga: Biden ke Komunitas Muslim Amerika: Bantu Saya Kalahkan Trump
Tetapi dia menulis bahwa dia dekat dengan saudara laki-laki dan dua saudara perempuan ibunya. Mereka tetap berhubungan melalui panggilan jarak jauh dan surat serta perjalanan berkala.
Ibu Harris meninggal pada 2009, dalam usia 70 tahun.
Aktivis Partai Demokrat AS seperti Shekar Narasimhan mengatakan pencalonannya akan menjadi "seismik" bagi komunitas India-Amerika.
"Dia seorang perempuan, dia birasial, dia akan membantu memenangkan pemilihan untuk Biden, dia menarik berbagai komunitas dan dia benar-benar pintar."
"Bagaimana orang India-Amerika tidak bangga padanya? Ini adalah pertanda bahwa kita sudah dewasa."
Baca juga: Biden Kutip Hadis Nabi Muhammad, Cari Dukungan dari Komunitas Muslim Amerika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.