Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akurat sejak 1984, Profesor Sejarah Ini Prediksi Trump Bakal Kalah di Pilpres AS

Kompas.com - 10/08/2020, 21:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Namanya adalah Allan Lichtman. Profesor sejarah di American University di Washington DC itu sangat dikenal karena pediksi akuratnya di Pilpres AS.

Menciptakan sistem "13 kunci", Lichtman dengan tepat memprediksi siapa yang akan menjadi orang nomor satu sejak Ronald Reagan pada 1984.

Kini, sang profesor sejarah dengan siste "13 kunci" miliknya memprediksi bahwa Presiden Donald Trump bakal kalah dalam Pilpres AS tahun ini.

Baca juga: Menkes AS: Trump Tawarkan Dukungan Kuat kepada Taiwan

"Sistem kunci memprediksi bahwa Donald Trump akan kehilangan tempatnya di Gedung Putih tahun ini," kata dia dikutip CNN Sabtu (8/8/2020).

Sistem "13 kunci" yang dipergunakan sejarawan berusia 73 tahun itu merupakan model yang bisa dijawab dengan jawaban seperti benar atau salah.

Model itu memasukkan faktor seperti ekonomi, skandal dan krisis politik, hegitu juga dengan karisma personal yang ditunjukkan setiap calon presiden.

Lichtman menjelaskan, resep dari perhitungannya adalah tidak menaruh perhatian pada pandit, jajak pendapat, maupun dinamika kampanye calon.

"Fokusnya hanyalah kepada gambaran besar dari kekuatan maupun penampilan setiap kandidat. Itulah intinya. Gambaran besar," jelasnya.

Editor at Large CNN Chris Cillizza mengatakan, setelah kemenangan Trump di 2016, publik AS nampaknya mulai khawatir dengan prediksi saat Pilpres AS.

Baca juga: Soal Penyelidikan Ledakan Lebanon, Begini Permintaan Trump

"Tetapi, mengabaikana sistem prediksi Lichtman seperti pepatah 'menjulurkan kepala Anda dari pasir'," jelas Cillizza dalam ulasannya.

Sang profesor sejarah kemudian mendapat pertanyaan apakah model yang dikembangkannya bisa menghadapi wabah sekuat virus corona.

Dengan percaya diri, dia menjelaskan kunci pengamatannya sudah ada sejak 1860, di mana sistem itu sendiri sudah sedemikian kuat.

"Saya tidak akan mengotak-atiknya. Mereka bertahan dalam perubahan besar di politik, ekonomi, maupun dalam demokrasi kita," paparnya.

Meski sudah melakukan prediksi sejak 1982, Lichtman mengaku dia masih merasakan gugup karena tekanan setiap agenda empat tahunan tersebut.

Baca juga: Salah Sebut Thailand sebagai Thighland, Trump Diejek di Internet

"Saya sudah berusia 73 tahun. Meski begitu, setiap kali saya berhasl memprediksinya, saya seperti mendapatkan kupu-kupu," ujar Lichtman.

Ada satu catatan menarik di mana pada 2000, Lichtman sempat melayangkan prediksi bahwa Al Gore bakal memenangkan Pilpres AS.

Meski mantan wakil Bill Clinton periode 1993-2001 itu menang dalam popular vote. dia mengalami kekalahan dalam electoral wiayah Florida.

Sebabnya adalah keputusan Mahkamah Agung AS menghentikan perhitungan kembali. Pada akhirnya, Al Gore pun kalah dari George W Bush.

Baca juga: Pejabat China Ejek Sanksi AS, Tawarkan Rp 1,4 Juta kepada Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com