Ia menerangkan bahwa anak dengan kasus MIS-C memiliki sistem kekebalan yang berlebihan ketika melihat virus, yaitu melepaskan bahan kimia yang dapat merusak berbagai organ.
Laporan CDC mencakup penyakit MIS-C ini dimulai dari pertengahan Februari hingga pertengahan Juli di 40 negara bagian yang melaporkan kasus.
Baca juga: Covid-19 di India telah Lampaui 2 Juta Kasus
Laporan tersebut menemukan bahwa 13 persen anak-anak dengan kondisi tersebut berkulit putih, sementara 33 persen berkulit hitam dan lebih dari 40 persen adalah Hispanik.
Secara keseluruhan, sekitar setengah dari anak-anak AS berkulit putih, sekitar 25 persen Hispanik, dan sekitar 14 persen berkulit hitam, menurut perkiraan populasi.
Ilmuwan masih mempelajari kondisi rasial anak terhadap penyakit.
Para ahli mengatakan genetika tidak ada hubungannya dengan mengapa beberapa kelompok ras dan etnis lebih mungkin terinfeksi oleh virus, sakit parah karenanya atau mati karenanya.
Namun, menurut Shahpar dan Belay mengatakan, belum jelas apakah genetika berperan dalam kondisi peradangan pada masa kanak-kanak.
Baca juga: Karena Covid-19, 30 Juta Orang Amerika Jadi Pengangguran dan Bergantung Dana Tunjangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.