Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Negara yang Siap Tanggap Kirimkan Bantuan ke Lebanon

Kompas.com - 07/08/2020, 07:38 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Yordania

Dua pesawat militer Angkatan Udara Yordania terbang ke Lebanon pada Kamis (6/8/2020), membawa bahan untuk rumah sakit lapangan yang diharapkan akan didirikan dalam waktu 24 jam di Beirut.

Rumah sakit lapangan militer tersebut akan dikelola oleh 160 petugas medis dan staf lainnya dan akan mencakup 45 tempat tidur, 10 tempat tidur perawatan intensif, dan 2 ruang operasi.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Video Gadis Cilik Masih Hidup Usai 24 Jam Tertimpa Reruntuhan

Swiss

Swiss telah mengirim tim spesialis termasuk insinyur dan pakar logistik ke Lebanon untuk membantu setelah ledakan di Beirut. Pengiriman segera bala bantuan dari bangsa Alpine ini sebagai tanggapan permintaan bantuan dari otoritas Lebanon.

Tim Swiss, yang juga mencakup insinyur telekomunikasi dan psikolog, akan membantu mengamankan kedutaan dan kediaman duta besar negara yang rusak.

Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan para ahli juga akan disiapkan untuk memeriksa kondisi bangunan publik Lebanon, seperti sekolah dan rumah sakit.

Sementara itu, tidak ada indikasi bahwa warga Swiss termasuk di antara para korban ledakan pada Selasa kemarin.

China

China mengirim tim medis dan pasokan ke Lebanon setelah ledakan pelabuhan yang melukai lebih dari 5.000 orang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan pada Kamis (6/8/2020) bahwa pemimpin China Xi Jinping telah menyampaikan pesan belasungkawa kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun pasca-ledakan itu, yang menewaskan sedikitnya 135 orang.

"Sebagai negara yang bersahabat dengan Lebanon, China bersedia untuk terus memberikan bantuan sesuai kapasitasnya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi," kata Wang kepada para wartawan pada konferensi harian.

China telah lama menjadi pelanggan utama minyak dan gas Timur Tengah, dan dalam beberapa tahun terakhir telah berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya di wilayah tersebut sebagai alternatif dari AS dan Eropa.

Selama bertahun-tahun, China juga menyumbangkan tentara untuk operasi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.

Baca juga: Diplomat Wanita Jerman Tewas dalam Ledakan di Lebanon

Inggris

Inggris mengirim kapal Angkatan Laut Kerajaan ke Beirut untuk membantu kota itu pulih dari ledakan pelabuhan yang menghancurkan pada Selasa (4/8/2020).

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan kapal survei HMS Enterprise, yang saat ini berada di Siprus, akan menilai kerusakan dan membantu pemerintah Lebanon mempersiapkan diri untuk membangun kembali pelabuhan.

Inggris telah menjanjikan paket bantuan kemanusiaan senilai 6,6 juta dollar AS (Rp 96,3 miliar) untuk Lebanon dan mengatakan akan mengirim tim pencarian dan penyelamatan serta dukungan medis ahli.

Perancis

Seorang pejabat kepresidenan Perancis mengatakan, Presiden Perancis, Emmanuel Macron tiba di Beirut setelah ledakan pelabuhan mematikan pada Selasa (4/8/2020) dan akan disambut oleh Presiden Lebanon, Michel Aoun.

Pejabat itu mengatakan Macron pergi langsung ke pelabuhan dan bertemu dengan tim Lebanon dan Perancis di daerah bencana.

Pejabat itu berbicara secara anonim sesuai dengan praktik kepresidenan.

Di kemudian hari, Macron akan menuju ke istana presiden untuk bertemu dengan pejabat tinggi. Dia juga akan bertemu dengan anggota dari berbagai faksi politik dan masyarakat sipil.

Pejabat Perancis tersebut mengatakan perjalanan Macron dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Lebanon tidak sendirian dan untuk memberikan kepercayaan kepada rakyat Lebanon.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Ini Daftar Hoaks dan Konspirasi yang Beredar di Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com