Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beberapa Negara yang Siap Tanggap Kirimkan Bantuan ke Lebanon

BEIRUT, KOMPAS.com - Pasca-ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon, yang menewaskan ratusan orang dan ribuan orang terluka, serta sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal, banyak bantuan dari berbagai negara berdatangan.

Berikut beberapa negara yang telah turun tangan membantu negara yang berpenduduk kurang lebih 4 jutaan ini, sebagaimana dikabarkan oleh Associated Press pada Kamis (6/8/2020).

Siprus

Menteri Luar Negeri Siprus, Nikos Christodoulides mengatakan tim dokter Siprus akan melakukan perjalanan menuju Lebanon pada Minggu (9/8/2020) untuk membantu merawat yang terluka akibat ledakan pada Selasa (4/8/2020) di Beirut.

Christodoulides mengatakan kepada Sigma TV bahwa akan menyediakan pesawat angkut militer untuk membawa peralatan khusus yang dibutuhkan di Lebanon.

Dia mengatakan Siprus juga akan mengirim penyelamat tambahan dan paramedis selain 10 personel tanggap darurat dan delapan anjing pelacak yang telah dikirim pada Rabu (5/8/2020).

Selain itu, ia juga mengatakan perusahaan swasta Siprus telah menanggapi seruan untuk memberikan sejumlah aluminium dan kaca yang diperlukan untuk pembangunan kembali Lebanon.

Denmark

Denmark mendonasikan 1,9 juta dollar AS (Rp 27,7 miliar) ke Lebanon, yang disalurkan terutama melalui Palang Merah Lebanon, dan ada pun 600 pakaian pelindung bahan kimia dikirimkan juga.

Menteri Pembangunan Denmark, Rasmus Prehn mengatakan ledakan pada Selasa (4/8/2020) di Beirut datang "pada waktu terburuk" bagi Lebanon.

"Perekonomian dan perawatan kesehatan negara sudah sepenuhnya ambruk," kata Prehn.

“Dan Covid-19 hanya memperburuk situasi. Pada saat yang sama, negara ini adalah rumah bagi 1,5 juta pengungsi yang juga membutuhkan dukungan,” tambahnya.

Sejauh tahun ini, Denmark telah memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 5,1 juta dollar AS (Rp 74,4 miliar) ke Lebanon, terutama untuk membantu para pengungsi di negara Timur Tengah itu.

Italia

Italia telah mengirim 8,5 ton peralatan medis ke Lebanon dalam penerbangan bantuan kedua setelah ledakan besar di Beirut.

Kementerian luar negeri Italia mengatakan, penerbangan berangkat dari Brindisi pada Kamis pagi (6/8/2020), menyusul permintaan dari otoritas Lebanon. Di pesawat tersebut dilengkapi peralatan bedah dan trauma.

Sebelumnya, tim pemadam kebakaran dan ahli di bidang bahan kimia dan biologi telah terbang ke sana untuk membantu.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian ini mengatakan bantuan Italia "mewakili hubungan baru persahabatan dan solidaritas terhadap rakyat dan otoritas Lebanon."

Yordania

Dua pesawat militer Angkatan Udara Yordania terbang ke Lebanon pada Kamis (6/8/2020), membawa bahan untuk rumah sakit lapangan yang diharapkan akan didirikan dalam waktu 24 jam di Beirut.

Rumah sakit lapangan militer tersebut akan dikelola oleh 160 petugas medis dan staf lainnya dan akan mencakup 45 tempat tidur, 10 tempat tidur perawatan intensif, dan 2 ruang operasi.

Swiss

Swiss telah mengirim tim spesialis termasuk insinyur dan pakar logistik ke Lebanon untuk membantu setelah ledakan di Beirut. Pengiriman segera bala bantuan dari bangsa Alpine ini sebagai tanggapan permintaan bantuan dari otoritas Lebanon.

Tim Swiss, yang juga mencakup insinyur telekomunikasi dan psikolog, akan membantu mengamankan kedutaan dan kediaman duta besar negara yang rusak.

Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan para ahli juga akan disiapkan untuk memeriksa kondisi bangunan publik Lebanon, seperti sekolah dan rumah sakit.

Sementara itu, tidak ada indikasi bahwa warga Swiss termasuk di antara para korban ledakan pada Selasa kemarin.

China

China mengirim tim medis dan pasokan ke Lebanon setelah ledakan pelabuhan yang melukai lebih dari 5.000 orang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan pada Kamis (6/8/2020) bahwa pemimpin China Xi Jinping telah menyampaikan pesan belasungkawa kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun pasca-ledakan itu, yang menewaskan sedikitnya 135 orang.

"Sebagai negara yang bersahabat dengan Lebanon, China bersedia untuk terus memberikan bantuan sesuai kapasitasnya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi," kata Wang kepada para wartawan pada konferensi harian.

China telah lama menjadi pelanggan utama minyak dan gas Timur Tengah, dan dalam beberapa tahun terakhir telah berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya di wilayah tersebut sebagai alternatif dari AS dan Eropa.

Selama bertahun-tahun, China juga menyumbangkan tentara untuk operasi penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan.

Inggris

Inggris mengirim kapal Angkatan Laut Kerajaan ke Beirut untuk membantu kota itu pulih dari ledakan pelabuhan yang menghancurkan pada Selasa (4/8/2020).

Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan kapal survei HMS Enterprise, yang saat ini berada di Siprus, akan menilai kerusakan dan membantu pemerintah Lebanon mempersiapkan diri untuk membangun kembali pelabuhan.

Inggris telah menjanjikan paket bantuan kemanusiaan senilai 6,6 juta dollar AS (Rp 96,3 miliar) untuk Lebanon dan mengatakan akan mengirim tim pencarian dan penyelamatan serta dukungan medis ahli.

Perancis

Seorang pejabat kepresidenan Perancis mengatakan, Presiden Perancis, Emmanuel Macron tiba di Beirut setelah ledakan pelabuhan mematikan pada Selasa (4/8/2020) dan akan disambut oleh Presiden Lebanon, Michel Aoun.

Pejabat itu mengatakan Macron pergi langsung ke pelabuhan dan bertemu dengan tim Lebanon dan Perancis di daerah bencana.

Pejabat itu berbicara secara anonim sesuai dengan praktik kepresidenan.

Di kemudian hari, Macron akan menuju ke istana presiden untuk bertemu dengan pejabat tinggi. Dia juga akan bertemu dengan anggota dari berbagai faksi politik dan masyarakat sipil.

Pejabat Perancis tersebut mengatakan perjalanan Macron dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Lebanon tidak sendirian dan untuk memberikan kepercayaan kepada rakyat Lebanon.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/07/073800270/beberapa-negara-yang-siap-tanggap-kirimkan-bantuan-ke-lebanon

Terkini Lainnya

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke