Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Jadi Penyebab Korban Tewas akibat Ledakan di Lebanon Tidak Tinggi

Kompas.com - 06/08/2020, 15:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

BEIRUT, KOMPAS.com - Sebuah bangunan baru berpelindung kaca di area pelabuhan Beirut menampung banyak kantor media dan perusahaan bisnis.

Namun, pasca ledakan besar pada Selasa sore, bangunan itu tinggal gundukan beton dan baja yang bengkok.

Meski ledakan dahsyat itu menewaskan lebih dari 135 orang dan melukai 5.000 orang lainnya, ada 2 faktor yang mungkin masih bisa dikatakan sebagai alasan mengapa angka korban tewas tidak terlalu tinggi.

Dua faktor itu di antaranya jam kerja musim panas yang pendek dan working from home (WFH) alias bekerja dari rumah karena wabah virus corona.

Baca juga: Amonium Nitrat Diduga Tak Hanya Jadi Penyebab Ledakan di Beirut, Lebanon

Banyak karyawan sudah selesai bekerja pada jam 3 sore. Banyak karyawan lainnya bekerja dari rumah sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19.

Namun, mereka yang masih berada di kantor saat insiden ledakan terjadi, punya cerita yang mengerikan.

Di salah satu kantor yang terdapat di gedung baru dekat pelabuhan itu ada sebuah tim redaksi koran An-Nahar yang sedang berkumpul meluncurkan proyek terbaru mereka, An-Nahar Al-Arabi.

“Kami berada di aula lantai atas untuk menyelesaikan perayaan dan editor edisi cetak surat kabar tengah memasuki gedung ketika kami mendengar ledakan pertama,” kata jurnalis Rana Najjar, yang menderita luka ringan di kepala.

“Pelabuhan ada di seberang kantor kami dan beberapa dari kami sudah mulai mengambil gambar ketika kami melihat api. Kemudian ledakan besar terjadi. Beberapa dari kami berlari ke bawah meja atau berlari lebih jauh untuk mencari keselamatan. Yang lain terjebak di kantor mereka ketika langit-langit runtuh. Pecahan kaca melukai banyak orang."

Baca juga: Darah Di Mana-mana, Pengakuan Dokter Unit Darurat Pasca Ledakan Lebanon

Karena pandemi virus corona, surat kabar itu masih mempertahankan jadwal staf yang terbatas, menurut Najjar.

“Korban bisa jauh lebih tinggi jika semua karyawan hadir di gedung itu,” katanya kepada Arab News.

“Kami tidak dapat menuju ke tangga dan segera keluar dari gedung karena kerusakan yang parah. Setelah di luar, kami mulai membantu yang terluka. ”

Lima belas rekan kerja terluka parah, dan yang lainnya menderita luka ringan, kata Najjar.

Baca juga: Video Viral Ledakan Lebanon, Pengantin Wanita Ini Terempas Saat Sesi Foto Pernikahan

“Seorang petugas keamanan di sebelah gedung Al-Jurdiya terluka parah, sementara seorang pria Suriah pergi mencari saudaranya yang sedang memperbaiki tangki air di atap. Saya menghentikan mobil dan motor yang lewat untuk mengirim yang terluka ke rumah sakit. "

Rekannya, Salwa Baalbaki mengalami bahu yang terpelintir serta luka serius di tangan. "Saya menghentikan seorang pengendara motor dan memintanya untuk membawa teman saya ke rumah sakit," ujar Najjar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com