Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Pekerja Mengelas Pintu Gudang Amonium Nitrat Sebelum Ledakan Lebanon

Kompas.com - 06/08/2020, 13:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Sebuah foto yang viral usai diunggah pada Rabu (5/8/2020) malam WIB menunjukkan, pekerja sedang mengelas pintu gudang amonium nitrat sebelum terjadi ledakan dahsyat.

Hingga saat ini, ledakan besar di ibu kota Lebanon itu masih diduga karena amonium nitrat, tetapi tidak diketahui secara pasti kenapa bisa meledak.

Beragam spekulasi pun muncul, dan di Twitter sedang ramai dibicarakan foto pekerja mengelas pintu gudang amonium nitrat sebelum ledakan.

Baca juga: Ledakan di Lebanon, Kenapa Amonium Nitrat 6 Tahun Disimpan di Beirut?

Akun @spectatorindex berkicau, sumber-sumber di Lebanon mengatakan bahwa pengelasan pintu gudang memunculkan percikan api yang jadi pemicu meledaknya 2.700 ton amonium nitrat.

Sementara itu, @IntelCrab mengunggah foto tiga pekerja yang sedang mengelas pintu gudang, lengkap dengan tumpukan karung amonium nitrat di dalam ruangan.

Pintu dan jendela gudang tampak cocok dengan foto dan video dari gudang tempat ledakan terjadi.

Kemudian, ada satu pekerja di foto itu yang mengenakan masker kain, artinya foto itu diambil baru-baru ini saat pandemi virus corona.

Meski keabsahan foto ini masih diragukan, Direktur Jenderal Pelabuhan Beirut Hassan Kraytem mengungkapkan, memang ada pekerjaan pengelasan pintu gudang.

"Kami diminta memperbaiki pintu gudang oleh Keamanan Negara, dan kami mengerjakannya siang hari, tetapi (penyebab) yang terjadi di sore harinya saya tak tahu kenapa," ucapnya dikutip dari CNN, Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Kata Analis: Tidak Masuk Akal Lebanon Akan Terima Tawaran Bantuan dari Israel Pasca-ledakan Besar di Beirut

Dilansir dari Times of Israel pada hari yang sama, percikan dari alat las tidak bisa menyebabkan nitrat meledak, tetapi bisa memicu bahan-bahan lainnya dan menaikkan suhu cukup tinggi yang berujung ledakan.

Amonium nitrat adalah zat yang digunakan sebagai bahan peledak dan bisa juga dipakai membuat pupuk.

Zat ini juga sempat menimbulkan ledakan sebelum di Beirut, yakni di Texas City pada 1947 yang menewaskan ratusan orang dan gelombang pasang setinggi 4,5 meter.

Saat itu jumlah amonium nitrat yang meledak adalah 2.300 ton.

Baca juga: Citra Satelit Tunjukkan Gudang Berisi 2.750 Ton Amonium Nitrat yang Meledak, Lenyap

Amonium nitrat juga menjadi bahan utama dari bom yang menghancurkan sebuah bangunan negara di kota Oklahoma, Amerika Serikat (AS), pada 1995.

Tahun lalu laporan-laporan dari intelijen Israel Mossad mengklaim telah diberitahu intel-intel Eropa bahwa kelompok milisi Hezbollah menyimpan amonium nitrat untuk digunakan di bom London, Siprus, dan tempat-tempat lainnya.

Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengatakan, material itu adalah barang sitaan selama bertahun-tahun dan disimpan di gudang, yang lokasinya hanya beberapa menit jalan kaki dari distrik perbelanjaan dan kehidupan malam Beirut.

Menurut CNN, material itu disita dari kapal MV Rhosus yang kehabisan dana saat menuju Mozambik.

Baca juga: Ledakan Lebanon, Raja Salman Perintahkan Segera Kirim Bantuan Kemanusiaan

Kapal tersebut kemudian memutar ke Beirut untuk mencari kargo tambahan demi menambal biaya, tetapi karena banyak masalah akhirnya ditahan otoritas pelabuhan Beirut.

Mantan pimpinan Bea Cukai Lebanon yang sekarang dan sebelumnya sudah meminta pihak berwenang memindahkan zat kimia itu karena berbahaya, tetapi permintaan mereka tak digubris.

Kemudian Times of Israel memberitakan, laporan resmi awal tahun ini menunjukkan ada masalah dengan gudang nomor 12 tempat amonium nitrat itu disimpan, tetapi tidak ada tindakan yang diambil.

Pada foto yang viral itu terlihat nama Nitrophill HD. Menurut Times of Israel, nama itu mengacu ke perusahaan Brasil yang memproduksi bahan peledak untuk tambang.

Baca juga: Video Viral Ledakan Lebanon, Pengantin Wanita Ini Terempas Saat Sesi Foto Pernikahan

PM Lebanon Hassan Diab mengatakan, 2.750 metrik ton amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun adalah pemicu ledakan dahsyat yang menewaskan lebih dari 100 orang ini, dan membuat 5.000 orang luka-luka.

"Apa yang terjadi hari ini tidak akan dilewati tanpa tindakan."

"Mereka yang bertanggung jawab atas bencana ini akan menebusnya," tegas PM yang menjabat sejak 21 Januari 2020 itu.

Baca juga: Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Ini Fakta-fakta yang Terkumpul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com