Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Besar di Beirut Lebanon, Ini Fakta-fakta yang Terkumpul

Kompas.com - 06/08/2020, 09:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Ledakan masif terjadi di ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/8/2020) dengan kekuatan setara gempa bumi bermagnitudo 3,3.

Pemerintah setempat menyatakan, amonium nitrat berjumlah 2.750 ton menjadi penyebab insiden yang menewaskan setidaknya 135 orang dan melukai 5.000 lainnya.

Dilansir AFP Rabu (5/8/2020), berikut merupakan sejumlah fakta yang terhimpun berkenaan ledakan di Beirut, Lebanon.

Baca juga: Kelalaian Penangan Zat Eksplosif Berbahaya Jadi Dugaan Awal Penyelidikan Ledakan Besar Beirut, Lebanon

Apa yang terjadi?

Ledakan pertama terjadi di pelabuhan sekitar pukul 18.00 waktu setempat, di mana awalnya terjadi percikan kecil sebelum hantaman kolosal terjadi.

Seismolog memerkirakan, insiden yang merontokkan bangunan di sekitar lokasi kejadian mempunyai kekuatan setara 3,3 magnitudo gempa bumi.

Dalam berbagai video amatir yang beredar, nampak awalnya asap membubung di pelabuhan dengan beberapa percikan api bermunculan.

Tak lama kemudian, ledakan besar terjadi. Menciptakan jamur raksasa dengan gelombang kejutnya mengempaskan warga di sekitar lokasi.

Baca juga: Trump soal Ledakan di Beirut, Lebanon: Mungkin Itu Serangan, tapi...

Mengapa ledakan besar terjadi?

Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab menerangkan, 2.750 amonium nitrat meledak yang disimpan di gudang, menciptakan "bencana di berbagai artian".

Bahan kimia seperti garam kristal tak berbau itu disebut menjadi "aktor" dari sejumlah kecelakaan industri selama beberapa dekade terakhir.

Jika dikombinasikan dengan bahan bakar seperti minyak, amonium nitrat bisa menjadi peledak yang banyak dipakai di industri konstruksi.

Namun, bahan tersebut juga menjadi bom rakitan, seperti yang dipakai dalam pengeboman Oklahoma City pada 19 April 1995, menyebabkan 168 orang tewas.

Dua pelaku, Timothy McVeigh dan Terry Nichols, menggunakan dua ton amonium nitrat dan dimasukkan ke dalam truk untuk diarahkan ke Gedung Federal Alfred P Murrah.

Sejak insiden itu, AS memperketat aturan kepemilikan, dengan gudang yang menyimpan hingga 2.000 pound akan masuk dalam target inspeksi.

Sementara di Uni Eropa, sejumlah negara anggota menerapkan ketentuan bahan itu harus dicampur dengan kalsium karbonat agar aman.

Baca juga: Buntut Ledakan di Beirut, Lebanon, Pejabat Pelabuhan Jadi Tahanan Rumah

Mengapa bahan itu disimpan dalam gudang?

Sumber dari pihak keamanan mengungkapkan, amonium nitrat dalam jumlah sangat besar itu masuk ke Lebanon melalui kapal berbendera Moldova pada 2013.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com