Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Ini Bukti Bahaya 2.750 Ton Amonium Nitrat di Pelabuhan "Goa Ali Baba dan 40 Penyamun" Beirut, Lebanon

Kompas.com - 05/08/2020, 23:08 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

BEIRUT, KOMPAS.com - Beberapa surat menunjukkan adanya bahaya akan kargo berisi amonium nitrat di pelabuhan Beirut, Lebanon, enam tahun lalu.

Kargo berisi bahan kimia yang bisa dibuat peledak maupun pupuk tanaman berton-ton itu telah memicu ledakan besar dan dahsyat yang mengguncang ibu kota Beirut pada Selasa (4/8/2020).

Sebelumnya, Kompas.com telah memberitakan bahwa korban tewas akibat ledakan meningkat dari 78 menjadi 100 orang.

Adapun sebanyak 4.000 orang mengalami luka-luka atas ledakan yang berkekuatan seperlima dari bom Hiroshima itu.

Ironisnya, sebuah analisis dari rekaman dokumen yang dipublikasikan secara online menunjukkan bahwa para pejabat senior Lebanon tahu keberadaan enam tahun kargo amonium nitrat yang disimpan di sebuah gudang di pelabuhan Beirut.

Bahkan, mereka "dikatakan" di dalam dokumen itu "sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan" dari bahan peledak tersebut.

Pertanyaannya, bagaimana kargo berisi amonium nitrat itu bisa berada di sana? Berikut penjelasannya seperti dikutip Aljazeera News, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Akibat Ledakan Besar di Lebanon 300.000 Penduduk Kehilangan Rumah

Kronologi muatan amonium nitrat

Sebuah kargo berisi amonium nitrat tiba di Lebanon pada September 2013, dari sebuah kapal kargo milik Rusia yang mengibarkan bendera Moldova.

Rhosus, nama kapal itu, berdasarkan informasi dari situs pelacakan kapal, Fleetmon, sedang menuju ke Mozambik dari Georgia.

Karena mengalami masalah teknis di laut (berdasarkan rekaman data PDF pengacara yang mewakili awak kapal), para pejabat Lebanon mencegah kapal itu berlayar dan pada akhirnya kapal itu ditinggalkan oleh pemilik dan para awaknya.

Informasi itu kemudian dikuatkan oleh pihak Fleetmon.

Baca juga: Presiden Lebanon Janjikan Penyelidikan Transparan terhadap Ledakan Besar di Beirut

Kapal bermuatan bahan kimia berbahaya itu akhirnya "ditelantarkan" di sebuah gudang 12 di pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon.

Beberapa bulan kemudian, pada 27 Juni 2014, direktur Bea Cukai Lebanon kala itu, Shafik Merhi, mengirim surat kepada seorang hakim untuk "urusan sangat mendesak" yang tidak disebutkan namanya.

Merhi meminta solusi untuk kargo tersebut, menurut dokumen yang kini telah dipublikasikan secara online.

Pejabat itu kemudian mengirim sedikitnya lima surat lagi selama tiga tahun setelahnya, pada 5 Desember 2014, 6 Mei 2015, 20 Mei 2016, 13 Oktober 2016, dan 27 Oktober 2017.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com