Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senator AS: Konsulat China di Houston adalah Simpul Mata-mata

Kompas.com - 26/07/2020, 07:54 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Fox News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senator Amerika Serikat (AS) dari dapil Florida, Marco Rubio, mendukung penutupan Konsulat China di Houston.

Dia menuduh gedung tersebut digunakan sebagai aktivitas mata-mata melalui akun Twitternya pada Rabu (22/7/2020).

Pemerintah AS memerintahkan agar Konsulat China di Houston pada Selasa (21/7/2020).

Sementara itu Pemerintah China mengatakan perintah tersebut tidak pernah dikoordinasikan dengan mereka dan tidak pernah ada peringatan sebelumnya.

Baca juga: China Tutup Konsulat AS di Chengdu, Staf Langsung Beres-beres Keluar

“Konsulat China di Houston adalah pusat fasilitas mata-mata yang besar. Penutupan fasilitas tersebut sudah lama tertunda,” tulis Rubio dalam akun Twitternya.

Dia juga menuduh Konsulat China di Houston bukanlah fasilitas diplomatik, tapi merupakan simpul utama dari jaringan mata-mata China sebagaimana dilansir dari Fox News, Kamis (23/7/2020).

“Sekarang gedung tersebut harus ditutup dan para mata-mata harus pergi dalam waktu 72 jam atau mereka akan ditangkap,” sambung Rubio.

China menyebut penutupan itu sebagai sebuah eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh AS.

Baca juga: Tak Terima Konsulatnya di Houston Ditutup, China Balas Tutup Konsulat AS di Chengdu

China mengancam akan membalas aksi AS tersebut menurut South China Morning Post.

“China menuntut AS mencabut keputusan yang salah. Jika AS melanjutkannya, China akan mengambil tindakan balasan yang diperlukan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com