Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicurigai Punya Hubungan dengan Militer, Ilmuwan China Kabur ke Konsulat San Francisco

Kompas.com - 23/07/2020, 23:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang ilmuwan asal China yang dicurigai melakukan kecurangan visa dan merahasiakan hubungannya dengan militer telah kabur ke konsulat China di San Francisco, kata pejabat Amerika Serikat.

Jaksa penuntut menuding kasus itu adalah bagian dari program China mengirim ilmuwan dari militernya secara diam-diam ke AS.

Pada Rabu (22/7/2020), pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan penutupan konsulat China di Houston dan mengatakan mereka terlibat kasus pencurian properti intelektual.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri China Salahkan Pemerintah AS, Ketika Muncul Ancaman Bom dan Kematian di Kedutaan China

China mengecam perlakuan terhadap ilmuwan-ilmuwan dan konsulatnya di AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin menuding pemerintah Trump memakai alasan-alasan tersebut untuk membatasi, melecehkan, atau menindas ilmuwan China di AS.

Menyusul kisruh penutupan konsulat China di Houston, Trump mengancam akan menutup lebih banyak kantor konsulat China.

Dalam beberapa bulan terakhir, ia kerap bentrok dengan Beijing soal perdagangan, pandemi virus corona, dan pengesahan undang-undang keamanan nasional baru yang kontroversial bagi Hong Kong.

Apa tudingan soal konsulat China di San Francisco?

Menurut dokumen yang diserahkan oleh jaksa penuntut di sebuah pengadilan federal di San Francisco mengatakan tersangka bernama Juan Tang adalah seorang periset biologi di University of California, Davis.

Menurut dokumen tersebut, dalam wawancara dengan agen FBI bulan lalu, Tang mengatakan ia belum pernah bekerja untuk militer China.

Baca juga: Konsulat Beijing di Houston Ditutup, Media China: Trump Ingin Salahkan Beijing

Namun, kata dokumen, sebuah investigasi sumber terbuka atau open source menemukan foto-fotonya mengenakan seragam tentara. Penggeledahan di rumahnya mendapati bukti lainnya yang menunjukkan afiliasinya dengan Tentara Pembebasan Rakyat China atau PLA.

"Menyusul penggeledahan dan wawancara Tang pada 20 Juni 2020, Tang pergi ke konsulat China di San Francisco, di mana ia selanjutnya menetap, menurut penilaian FBI," tulis dokumen pengadilan tersebut, yang pertama dilaporkan oleh situs berita Axios.

Dokumen itu mengatakan: "Seperti yang ditunjukkan oleh kasus Tang, konsulat China di San Francisco menyediakan potensi rumah aman bagi tentara PLA guna menghindari prosekusi di Amerika Serikat."

Jaksa penuntut mengatakan ini bukanlah satu-satunya kasus, melainkan "bagian dari sebuah program yang dilaksanakan oleh PLA" untuk mengirim ilmuwan-ilmuwan militer ke AS di balik kepura-puraan.

Dokumen itu juga menyebutkan kasus-kasus lainnya, di mana dua periset baru-baru ini ditahan di California lantaran berbohong soal tudingan hubungan mereka dengan militer China.

Baca juga: Trump: Sangat Mungkin Menutup Konsulat China Lainnya di AS

Tegangan AS-China memburuk

Hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China memburuk, setelah Washington memerintahkan Beijing untuk menutup konsulat mereka di Houston, paling lambat Jumat (24/7/2020)—langkah yang disebut Beijing sebagai "provokasi politik".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com