Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtuanya Diseret dan Dibunuh, Gadis Cilik Tembak Mati 2 Anggota Taliban

Kompas.com - 21/07/2020, 19:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

GHAZNI, KOMPAS.com - Seorang gadis cilik di Afghanistan menembak mati dua anggota Taliban dan melukai beberapa lainnya.

Gadis cilik itu murka lantaran ayah dan ibunya diseret keluar rumah kemudian dibunuh, karena menyatakan dukungannya ke pemerintah Afghanistan.

Insiden itu terjadi pekan lalu, ketika kelompok milisi menyerbu rumah Qamar Gul, seorang remaja di desa tengah Provinsi Ghor.

Baca juga: Jelang Perundingan Damai dengan Afghanistan, Taliban Rombak Tim Negosiator

Kepala polisi setempat Habiburahman Malekzada mengatakan kepada kantor berita AFP, para anggota Taliban itu mencari ayah Gul yang merupakan kepala desa.

Ayah Gul adalah pendukung pemerintah, itulah sebabnya para anggota Taliban mendatangi rumahnya dan menyeretnya keluar, ujar Malekzada.

Ketika istrinya melawan, para anggota kelompok pemberontak tersebut membunuh pasangan itu di luar rumah.

Baca juga: Taliban Serang Kantor Pemerintahan, 10 Orang Tewas

"Qamar Gul yang berada di dalam rumah, mengambil senjata AK-47 yang dimiliki keluarga dan langsung menembak mati dua pejuang Taliban yang membunuh orangtuanya, kemudian melukai beberapa lainnya."

Gul berusia antara 14-16 tahun, menurut petugas kepolisian lainnya. Di Afghanistan, sudah biasa tidak mengetahui usia warga lainnya.

Beberapa anggota lain kemudian mendatangi rumahnya, tetapi beberapa penduduk desa dan milisi pro-pemerintah berhasil mengusir mereka usai baku tembak.

Baca juga: Jika Rusia-Taliban Terbukti Bersekongkol, Pentagon Akan Bertindak

Pasukan keamanan Afghanistan kini telah membawa Gul dan adik lelakinya ke tempat yang lebih aman, kata Mohamed Aref Aber juru bicara gubernur provinsi.

Sejak kejadian itu media sosial banjir pujian untuk tindakan heroik Gul.

Sebuah foto Gul mengenakan jilbab sambil memegang senapan mesin di pangkuannya menjadi viral belakangan ini.

Baca juga: Soal Rumor Taliban Bersekongkol dengan Rusia, Trump: Tidak Kredibel

"Angkat topi untuk keberaniannya! Luar biasa," tulis Najiba Rahmi di Facebook.

"Kekuatan seorang gadis Afghanistan," tulis pengguna lainnya dengan akun Fazila Alizada yang dikutip AFP.

"Kami tahu orangtua tidak tergantikan, tetapi balas dendam akan membuatmu relatif tenang," kata Mohamed Saleh di Facebook.

Baca juga: Rumor Rusia Bayar Taliban untuk Bunuh Tentara AS, 3 Pihak Kompak Membantah

Taliban kerap membunuh penduduk desa yang mereka curigai sebagai informan pemerintah atau pasukan kemanan Afghanistan.

Dalam beberapa bulan terakhir, para pemberontak juga meningkatkan intensitas serangan ke pasukan keamanan, meski sedang dalam proses perundingan damai dengan Kabul.

Baca juga: Sepekan Terakhir, Taliban Bunuh 291 Tentara Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com