Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Puji Qatar atas Bantuan yang Terus Mengalir kepada Palestina

Kompas.com - 20/07/2020, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Gulf Times

DOHA, KOMPAS.com - Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, memuji Qatar dalam mendukung perjuangan Palestina secara regional dan internasional.

Dilansir dari Gulf Times, Senin (20/7/2020), dia menekankan bahwa Qatar telah menggunakan kemampuannya untuk mendukung rakyat Palestina.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Qatar, Haniyeh mengatakan bahwa orang-orang Palestina mengakui posisi dukungan Qatar.

Dia menjelaskan bahwa dukungan keuangan Qatar kepada rakyat Palestina masih terus berlanjut hingga hari ini.

Dalam satu tahun terakhir saja Qatar telah menyumbang 180 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 2,6 triliun.

Baca juga: Beri Salam Perpisahan untuk Ibunya, Pemuda Palestina Ini Panjat Tembok Rumah Sakit

Bantuan tersebut dapat membantu rekonstruksi 10.000 rumah yang hancur karena perang di Gaza.

Dia mengatakan bahwa Komite Rekonstruksi Qatar bertanggung jawab untuk mengelola semua proyek di Gaza.

Haniyeh menyerukan penting bagi negara-negara di jazirah Arab untuk mencabut blokade terhadap Qatar.

Hal itu demi kepentingan kawasan dan memulihkan persatuan untuk menghadapi tantangan ke depan.

Dia juga memuji kemampuan Qatar dalam mengatasi efek blokade tersebut.

Baca juga: [Hari Ini dalam Sejarah] Raja Yordania Dibunuh Nasionalis Palestina di Al Aqsa saat Hendak Shalat Jumat

Itu karena Qatar telah menjadi negara yang mampu hidup berdampingan dengan perubahan di wilayah tersebut.

Haniyeh menekankan bahwa kondisi yang dialami Palestina sekarang adalah yang kondisi yang paling berbahaya sejak pendudukan Israel pada 1948.

Dia menunjukkan bahwa proyek Israel didasarkan pada dua hal yakni pendudukan tanah dan pengusiran orang-orang Palestina.

Haniyeh mengklarifikasi bahwa  target utama Israel adalah Kota Yerusalem.

Dia juga mengatakan bahwa klaim wilayah Israel pada 1967 lebih luas dibandingkan saat mulai pendudukan pada 1948.

Baca juga: Israel Lega Investigasi Kejahatannya di Palestina Ditunda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com