Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Virus Corona, Ibu Kota Xinjiang di China Deklarasikan "Darurat Perang"

Kompas.com - 20/07/2020, 16:11 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Otoritas China di Urumqi, ibu kota wilayah Xinjiang Barat mendeklarasikan 'darurat perang' terhadap wabah virus corona dengan kembali menerapkan lockdown.

Angka kasus infeksi semakin meningkat, pada Sabtu kemarin (18/7/2020), pihak berwenang melaporkan sebanyak 17 kasus infeksi baru sehingga menerapkan kembali aturan ketat di sana.

Melansir BBC, meski angkanya 'tampak' kecil, China sebelumnya sudah mencatat sangat sedikit kasus pasca wabah Covid-19 melanda besar-besaran negeri 'Panda'.

China kini tidak berada di 20 deretan teratas negara dengan angka infeksi mau pun kematian akibat Covid-19 yang besar.

Secara keseluruhan, China dilaporkan memiliki lebih dari 85.000 kasus infeksi dan 4.600 kematian berdasarkan Johns Hopkins University.

Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi untuk Pejabat China yang Langgar Hak Muslim di Xinjiang

Seperti apa kasus infeksi di Urumqi?

Ibu kota Xinjiang, wilayah otonomi Urumqi, memiliki populasi penduduk sebanyak 3.5 juta orang.

Kasus infeksi terbaru mulai terdeteksi pada Rabu lalu, merupakan kasus pertama di wilayah itu setelah berbulan-bulan lamanya tidak muncul kasus infeksi baru.

Wilayah itu langsung membatalkan hampir semua penerbangan masuk dan keluar kota itu. Termasuk menutup layanan subway yang juga ditangguhkan.

Pada Sabtu (18/7/2020), pejabat berwenang mengatakan total kasus infeksi sejumlah 17. Seorang pejabat mengatakan, "Seluruh kota tengah memasuki 'darurat perang' dan akan menangguhkan semua jenis aktivitas."

Baca juga: Amankan Kesepakatan Dagang dengan China, Trump Tunda Sanksi ke Xinjiang

Ada pun aturan-aturan lockdown terbaru di antaranya berisi tentang:

1. Pemeriksaan massal di beberapa gedung di mana banyak kasus terdeteksi, yang akhir-akhir ini meluas di seluruh penjuru Urumqi.

2. Kunjungan ke rumah tetangga atau orang lain dibatasi, termasuk pertemuan besar.

3. Para warga dilarang meninggalkan kota Urumqi kecuali benar-benar butuh dan harus melakukan tes sebelum meninggalkan kota itu.

Direktur pengendalian dan pencegahan penyakit China, Rui Baoling mengatakan bahwa klaster utama telah terdeteksi di distrik Tianshan, Urumqi namun meski 'wabah telah berkembang dengan cepat', situasinya masih bisa dikendalikan.

Pekan lalu, Xinjiang melaporkan adanya 23 kasus infeksi tanpa gejala alias asimptomatik, dengan 269 orang di bawah pengawasan medis.

Baca juga: Pengaruh COVID-19 Terhadap Kinerja Saham: Studi Kasus China dan AS

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com