MOSKWA, KOMPAS.com - Uji klinis vaksin Covid-19 Rusia dilaporkan berhasil dilakukan di Burdenko Main Military Clinical Hospital.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh Gamaleya Scientific Research Institute of Epidemiology and Microbiology bersama dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut hasil uji klinis, vaksin dilaporkan aman dan dapat diandalkan.
"Uji klinis vaksin virus corona Rusia berakhir di Burdenko Hospital... Pada 20 Juli, kelompok relawan kedua sekaligus yang terakhir sebanyak 20 orang baru saja keluar dari rumah sakit militer," ujar Serget Borisevich, kepala lembaga penelitian ilmiah Kementerian Pertahanan Rusia.
Pernyataan itu dilansir oleh Krasnaya Zvezda, media resmi Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Vaksin Covid-19 Pertama, Riset: Hasilnya Aman
Melansir Sputnik, Borisevich mengatakan masih banyak penelitian yang harus dilakukan ke depannya namun hasil yang ada sudah jelas.
"Hari ini sudah dikonfirmasi data uji bahwa, hasil vaksinasi, para relawan memproduksi antibodi yang dibutuhkan dalam melawan virus corona dan komponen vaksin itu sendiri aman."
Borisevich menambahkan bahwa antibodi diharapkan dapat menetap di tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama.
Fase kedua uji klinis vaksin Covid-19 diharapkan dapat dirampungkan pada 3 Agustus mendatang berdasarkan keterangan Russian Direct Investment Fund (RDIF), CEO Kirill Dmitriev.
Baca juga: Terungkap, Ini Profil Mata-mata Rusia yang Hendak Curi Penelitian Vaksin Covid-19
"Kemampuan platform sebelumnya mampu mengembangkan 2 vaksin ebola dan vaksin MERS akan memungkinkan antibodi bertahan dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama pasca vaksinasi," ujar Borisevich kepada Krasnaya Zvezda.
Bulan lalu, Alexander Gintsburg, direktur Russian National Research Center mengatakan kepada media itu bahwa vaksin akan memberi perlindungan pada manusia untuk melawan virus dalam jangka waktu 2 tahun.
Vaksin virus corona Rusia berada dalam uji klinis di bawah pengawasan 2 lembaga: Burdenko Main Military Clinical Hospital dan the Sechenov First Moscow State Medical University.
Vaksinnya memiliki 2 komponen berbeda yang disuntikkan yang sama-sama diharapkan mampu memberi imunitas jangka panjang melawan virus corona.
Vaksin Covid-19 produksi Rusia diharapkan sudah tersedia kepada masyarakat pada pertengahan Agustus berdasarkan keterangan para peneliti Gamaleya.
Baca juga: Dituduh Retas Informasi Vaksin Covid-19, Rusia Buka Suara