Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman Masuk Rumah Sakit, PM Irak Tunda Kunjungan ke Arab Saudi

Kompas.com - 20/07/2020, 15:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters,AFP

BAGHDAD, KOMPAS.com - Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi, menunda kunjungan ke Arab Saudi setelah Raja Salman disebut masuk ke rumah sakit.

PM Al-Kadhimi dijadwalkan berkunjung ke negara kaya minyak itu pada Senin waktu setempat (20/7/2020), tapi diurungkan begitu mendengar sang raja tengah driawat.

Kepastian kabar itu tidak hanya disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan, tetapi juga dari Baghdad.

Baca juga: Raja Salman Dibawa ke Rumah Sakit, Ada Apa?

Dalam kicauannya di Twitter, Pangeran Faisal mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Irak mengingat pentingnya agenda itu.

"Para pemimpin yang bijak berkoordinasi dengan saudara di Irak, dan memutuskan menunda kunjungan sampai raja meninggalkan rumah sakit," jelasnya.

Beberapa jam sebelum melakukan kunjungan luar negeri pertama sebagai PM Irak, kantor Al-Kadhimi menyatakan mereka menerima kabar mengenai kondisi Raja Salman.

"Maka diputuskan untuk ditangguhkan sementara hingga tanggal lain disepakati oleh kedua belah pihak," jelas kantor PM dikutip AFP.

Adapun sebelum kunjungan Al-Kadhimi, menteri Irak yang terdiri dari sektor minyak, perencanaan, dan keuangan sudah sampai di Riyadh Minggu (19/7/2020).

Para delegasi itu berencana kembali ke Baghdad setelah mereka membereskan segala pertemuan yang diyakini rampung pada Senin siang waktu setempat.

Sebelumnya, pihak kerajaan menyatakan bahwa Raja Salman dilarikan ke rumah sakit karena mengalami peradangan pada kandung empedu.

Baca juga: Raja Salman Beri Pesan Idul Fitri di Tengah Virus Corona, Apa Isinya?

Pengumuman itu menjadi perhatiab, karena sebelumnya Arab Saudi tak pernah melaporkan kondisi kesehatan sang raja yang memerintah sejak 2015 tersebut.

Dipublikasikan SPA, sang raja dibawa ke Rumah Sakit Spesialis King Faisal karena mengalami kolesistitis, atau peradangan di kandung empedu.

Pengumuman yang dibuat pada pukul 04.30 waktu setempat itu sama sekali tidak memberikan penjabaran detil mengenai kondisi Raja Salman.

Sejak berkuasa, sang raja melancarkan reformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak, dan memberi hak lebih besar pada perempuan.

Dia juga disorot karena mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih tegas, dan memimpin koalisi menggempur pemberontak Houthi di Yaman.

Raja Salman berkuasa pada 2015 setelah saudara tirinya, Raja Abdullah, wafat dalam usia 90 tahun.

Baca juga: Jokowi Dua Kali Kirim Surat ke Raja Salman Terkait Pembebasan Etty Toyib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com